Pesawat itu tidak harus dikirim ke benua Amerika. Bisa dikirim ke alamat yang lebih dekat: ke Jerman. Untuk ditaruh di pangkalan militer Amerika di barat kota Mannheim.
Maksudnya: agar Amerika menggunakan pesawat itu untuk menyerang Rusia di Ukraina. Dengan demikian Amerika tidak perlu menggunakan pesawat bikinan Amerika.
MIG-29 adalah pesawat tempur bikinan Rusia (d/h Uni Soviet). Setara dengan F-15 Eagle bikinan Amerika Serikat. Berarti itu pesawat sisa-sisa masa lalu – -ketika Polandia masih masuk blok Soviet.
Baca Juga:PTM di Cianjur Belum Bisa Dilaksanakan, Herman Suherman: Harus Rapat Evaluasi Dulu, Tidak Bisa SembaranganDua Lakalantas Terjadi di Cianjur
Polandia punya 40 lebih pesawat MIG-29. Itu bikinan tahun 1970-an, tapi mulai digunakan tahun 1981. Begitu tua. Masih bisa jalan.
Kalau Rusia diserang dengan MIG-29, diibaratkan Rusia diserang pesawat Rusia sendiri.
Ukraina sendiri punya MIG-29. Jumlahnya 37 buah. Belum ada yang digunakan untuk melawan Rusia. Polandia, selama ini, ikut mendidik poliot Ukraina agar bisa menerbangkan MIG-29, tapi belum cukup hebat.
Amerika sudah terang-terangan menolak sedekah MIG-29 itu. Skenario di balik sedekah itu terlalu mencolok. Siapa pun langsung bisa membaca: Amerika akan dibenturkan dengan Rusia. Amerika tidak mau.
Kalau skenario Polandia itu berjalan, tentu perang cepat selesai: hanya korbannya yang tak terbayangkan besarnya.
Perang selalu menjadi bencana buatan. Sampai-sampai Bank Dunia mengingatkan perang di Ukraina ini bisa memicu kerusuhan di banyak negara: akibat kenaikan harga-harga dan kelangkaan bahan makanan. Media Barat sudah memublikasikan kekhawatiran Bank Dunia itu.
Kita beruntung: punya sumber pangan yang cukup. Musim hujan juga begitu bagusnya tiga tahun terakhir: petani bisa tanam padi tiga kali setahun.
Baca Juga:Aktivis Lingkungan: Cipanas Mulai Rawan BanjirDerita Tumor Kulit, Warga Cibadak Butuh Bantuan
Maka kalau akan ada DMO untuk minyak goreng, rasanya itu sesuai saja dengan lampu kuning yang dikedipkan Bank Dunia.
Mengeluarkan DMO minyak goreng toh lebih mudah dari mengubah konstitusi. (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.