TERNYATA perlu 11 jenis binatang untuk bisa mewakili seluruh watak manusia. Itu pun belum cukup. Perlu diciptakan binatang ke-12. Agar seluruh sifat manusia bisa dilihat di binatang.
Binatang ke-12 itu sebenarnya bukan binatang: naga. Ia seperti ular tapi besar sekali. Bisa terbang pula. Padahal tidak bersayap. Sakti. Perkasa. Dari mulutnya bisa menyemburkan api. Ia binatang fantasi.
Setelah diciptakannya naga itu, genaplah 12 shio dalam susunan keberuntungan hidup di budaya Tionghoa: tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, babi.
Baca Juga:Penggerak Pemekaran CDOB Kota Cipanas Berharap Dukungan NUWaspada Peningkatan Covid-19, Bupati Cianjur Terbitkan Surat Edaran, PTM 50 Persen, Car Free Day Ditiadakan
Tahun ini disebut tahun macan. Terhitung sejak tadi malam. Tahun depan tahun kelinci. Depannya lagi tahun naga.
Orang Tionghoa banyak yang merencanakan agar anak mereka lahir di tahun naga: berarti baru akhir tahun depan para suami harus lebih giat menaburkan benih ke rahim istri.
Sebenarnya naga bukan monopoli dunia Timur. Di Barat juga dikenal binatang fantasi itu. Hanya saja naga di Barat digambarkan bersayap.
Di Indonesia, shio naga dimiliki oleh Presiden Gus Dur.
Tiga presiden lainnya sama: Bung Karno, SBY, dan Jokowi, sama-sama bershio kerbau. Presiden Megawati bershio babi. Sedang B.J. Habibie bershio tikus.
Sudah dua tahun ini tahun baru Imlek dalam suasana duka: pandemi Covid-19. Tapi tetap saja orang harus mengatakan 新年快乐 (xin nian kuai le): berbahagialah di tahun baru. Atau 恭喜发财(gong xi fa cai): selamat menuju kemakmuran.
Berbeda dengan tahun baru Masehi, di malam tahun baru Imlek tidak ada perayaan. Semua keluarga Tionghoa harus kumpul di rumah: makan-makan. Sebelum makan-makan sebaiknya sembahyang ke para leluhur. Menu wajib makan tadi malam: babi kecap, ikan, tahu, dan mie.
Lalu, pagi ini, kegiatan utama orang Tionghoa: bagi-bagi hong bao (ang pao). Yakni amplop merah. Bukan amplopnya yang penting, tapi isinya: uang. Orang yang lebih tua memberi hong bao pada anak-anak atau keponakan-keponakan. Kakek-nenek memberi hongbao pada cucu-cucu.
Baca Juga:Hujan Deras Landa Campakamulya Cianjur, Dua Rumah Dekat Sungai Cikole Dikabarkan RobohASN Positif Covid-19 di Cianjur Ternyata Tiga Orang
Sehari ini yang lebih muda dan anak-anak berkunjung ke orang yang dituakan. Sambil berharap dapat ang pao. Yang tidak boleh berharap dapat ang pao adalah: mereka yang sudah menikah.