Cianjurekspres.net – Sebanyak 2.715 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru bermunculan selama pandemi Covid-19 di Cianjur. Berdasarkan data Dinas Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin), total hingga saat ini terdapat 53.084 UMKM di Cianjur.
Kabid KUMKM Diskoperdagin Cianjur, Epra Haryanto, mengatakan, pendataan UMKM diakhir tahun 2021 terdapat 53.084 UMKM yang terdaftar dalam aplikasi Sistem Managemen Data UMKM terpadu (Simadu).
“Ribuan UMKM baru tersebut, sebagian besar bergerak di bidang makanan, seperti makanan kemasan keripik, gula merah, gula semut, kopi dan budidaya bunga,” ujarnya, Senin (10/1).
Baca Juga:Dibuka Hari Ini, Jalan Siti Jenab Cianjur Satu ArahHari Ini, Alun-alun Cianjur-Jalan Siti Jenab Dibuka
Menurutnya, selama pandemi Covid-19, ketika perusahaan besar dan menenggah tutup, pelaku UMKM justru menjamur di berbagai daerah, banyak warga menjadi pelaku usaha dengan berbagai produk unggulan yang tetap bertahan bahkan berkembang dengan pasar yang cukup potensial.
Bahkan produk hasil UMKM dari Cianjur, saat pandemi berlangsung, dapat menembus pasar mancanegara seperti bunga potong dan kopi luwak hasil produksi pembudidaya di Kecamatan Pacet dan Cipanas.
“Kopi luwak pemasarannya sudah sampai ke Singapura, India, Thailand, Hongkong dan sejumlah negara di Timur Tengah, bahkan untuk produk unggulan lain seperti lampu gentur, juga sudah tembus pasar internasional, dimana pelaku usaha mendapat pesanan pribadi melalui surat elektronik dan media sosial,” jelas Epra.
Dia mengaku, saat ini dinas juga tengah melakukan pendampingan, pembinaan dan pengembangan terhadap pelaku usaha gula semut yang mulai dilirik pasar manacanegara, agar dapat bersaing dengan gula semut dari
Baca Juga: Pulang dari Timur Tengah, TKI asal Cianjur Terindikasi Tertular Omicron, Dinkes: Masih dalam Karantina kota/kabupaten lain di Jabar.
“Kita akan terus melakukan pendampingan, pembinaan dan membantu pengembangan agar produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Cianjur, dapat tembus pasar internasional, sehingga dapat bersaing dengan produk lain di Indonesia untuk ekspor,” tandas Epra.(mg1/hyt)