Cianjurekspres.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mengajukan perbaikan dua jembatan yang ambruk akibat luapan Sungai Cimaragang di Kecamatan Cidaun ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Akibat ambruknya jembatan tersebut, ribuan warga dari lima desa terisolir karena tidak ada akses jalan alternatif.
“Kalau dari lima desa mungkin ribuan bahkan bisa belasan ribu. Tapi kita masih nunggu data pasti nya dari tim lapangan,” ujar Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, Jumat (24/12/21).
Baca Juga:Sempat Tertimbun Longsor, Jalan Raya Sukanagara-Pagelaran Sudah Bisa Dilintasi KendaraanSusilawati: Sudah Terbiasa Membagi Waktu untuk Keluarga dan Pekerjaan
Dia mengatakan, hari ini pihaknya sudah mengadakan rapat baik dengan Dinas PUPR maupun instansi terkait untuk membahas perbaikan dua jembatan yang ambruk.
“Hasil rapat tadi kita sepakat untuk mengajukan ke BNPB karena kalau dari APBD kita gak akan kuat,” kata Rudi.
Menurutnya, pihak BNPB pun sudah menyetujui permohonan perbaikan jembatan gantung, hanya saja ada administrasi yang harus dilengkapi.
“Alhamdulillah sudah di acc. Ini kita sedang melengkapi persyaratannya karena masih ada yang kurang. Semoga secepatnya dapat terealisasi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua jembatan yang ambruk itu yakni Jembatan Datar Bolang dan Cisarakan yang menghubungkan Desa Neglasari, Cibuluh, Cimaragang, Karangwangi, dan Gelarpawitan.
“Jembatan ambruk Kamis (23/12) sekitar pukul 13.00 WIB akibat luapan sungai Cimaragang setelah diguyur hujan deras,” ujar Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto.
Menurut Heri, akibat ambruknya kedua jembatan yang menjadi akses utama itu, aktivitas warga kelima desa lumpuh total mengingat tidak ada lagi jalan alternatif lain.
Baca Juga:Egy Maulana Vikri Siap Turun Hadapi SingapuraGus Yahya Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU
“Sekarang warga terpaksa menyebrangi sungai yang airnya deras saat ada keperluan baik menjual hasil bumi atau ada keperluan lainya,” kata dia.(mg1/hyt*)