Ridwan Kamil: Pemuda Harus Lakukan Ini Menuju Indonesia Emas 2045

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat jadi pembicara forum Kebijakan dan Penerapan Participating Interest 10 Persen Pengelolaan Hulu Migas bagi BUMD Daerah secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (25/11/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi pesan dan wejangan kepada generasi muda menuju Indonesia emas 2045. Motivasi ia berikan ketika bertemu dengan pemuda dalam dua acar berbeda, Sabtu (27/11/2021).

Pesan pertama disampaikan kepada mahasiswa mahasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ketika menjadi narasumber Rapimnas Mata Garuda 2021 tema Yang Muda Yang Memimpin – ‘Peran Pemuda dalam Pembangunan Indonesia yang Berdaya Saing.

Menurutnya, sarat untuk merealisasikan Indonesia emas 2045 adalah generasi muda bersatu. “Jadilah yang tidak ikut ikutan dalam pertengakaran. Kalau ada yang provokasi jangan ikutan, saya harap kalian berasa di tengah, menjadi ‘pemadam kebakaran,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga:Teddy Minahasa Klaim HDCI Akan Turut Serta Membangkitkan Pariwisata IndonesiaPartai Hanura Jabar akan Usulkan Ridwan Kamil Jadi Capres di 2024

Menurut Ridwan Kamil jika seluruh masyarakat khususnya generasi muda bersatu maka Indonesia akan memiliki kekuatan yang sangat besar. Apalagi Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.

“Indonesia tahun 2045 itu adalah masa depan. Sebagai pemimpin saya doakan Indonesia juara dunia menjadi adidaya asal jangan bertengkar tadi,” kata pria yang kerap disapa Emil.

Pesan yang sama juga diberikan kepada Ikatan Alumni Universitas Parahyangan saat pelantikan Dewan Pengurus Pusat IKA Unpar masa bakti 2020-2023 di kampus Unpar, Kota Bandung.

“Saya titip pembangunan SDM di nomor satukan agar 2045 kita bisa menjadi negara adidaya melalui program-program,” kata ujar Ridwan Kamil dalam

Menurut Ridwan Kamil, untuk membangun SDM ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Perlu teori pentaheliks agar pengembangan SDM ini bisa lebih cepat dan baik.

“Dalam teori kolaborasi ABCGM. Kalau government (pemerintah) saja hanya seperlima kekuatan. Gabung dengan komunitas menjadi dua per lima, gabung dengan akademisi menjadi tiga per lima, gabung dengan bisnis empat per lima. Gabung dengan media jadi lima per lima,” kata pria yang kerap disapa Emil.

Pemerintah sendiri terus mendorong pengembangan dan pembangunan SDM dengan menyediakan anggaran riset dan penelitian (research and development/R&D). Menurut Ridwan Kamil, di negara-negara maju pasti memiliki anggaran riset yang besar.

0 Komentar