Lagi pula, ketiga institusi ini dinilai sudah mampu mencari pendanaan dengan penerbitan surat utang. Bahkan, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia mampu menerbitkan global bond dan sustainability bond yang investornya berasal dari luar negeri.
Trioksa menambahkan integrasi ini pun akan meningkatkan daya saing setiap institusi. “Pasalnya, penggunaan teknologi informasi dan penggunaan big data akan semakin intensif membantu baik pelaku ultra mikro maupun holdingnya sendiri,” katanya.
Terbentuknya holding ultra mikro semakin dekat setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar BRI pada Kamis (22/07) menyetujui pelaksanaan aksi korporasi rights issue untuk menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD.
Baca Juga:Percepat Herd Immunity, PDIP Cianjur Gelar Vaksinasi Covid-19PKB Cianjur Gelar Vaksinasi Covid-19, Kang Lepi: Sebagai Bentuk Ikhtiar
Dana hasil dari aksi korporasi tersebut akan dimanfaatkan BRI untuk pembentukan Holding Ultra Mikro yang dilakukan melalui penyertaan saham BRI dalam Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng Pemerintah. Selebihnya akan digunakan sebagai modal kerja BRI dalam rangka pengembangan ekosistem Ultra Mikro, serta bisnis Mikro dan Kecil.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan, bahwa dengan pembentukan Holding Ultra Mikro tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, Pegadaian maupun PNM, namun juga bagi pelaku usaha yang termasuk dalam segmen ini.
Dalam sinergi ini, PNM akan berperan di fase Empowerment. Pinjaman kelompok yang disalurkan PNM selain bernilai sebagai pembiayaan, juga berfungsi dalam pemberian asistensi dan peningkatan kapabilitas. Kemudian, di fase Integration, Perseroan dan Pegadaian dapat membantu pelaku usaha di segmen tersebut dengan berbagai produk gadai maupun Kredit Usaha Rakyat.
“Selanjutnya, pada tahap terakhir yaitu fase Upgrade, Holding Ultra Mikro memungkinkan pelaku usaha Ultra Mikro untuk naik kelas menjadi nasabah Mikro Perseroan yang berbasis komersial. Proses dimaksud akan terjadi dalam satu ekosistem sehingga lebih efektif dan efisien”, tambahnya.
Sinergi tiga BUMN melalui Holding Ultra Mikro tersebut tidak sekedar memberikan akses layanan keuangan kepada lebih dari 45 juta usaha Ultra Mikro, namun juga memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan UMKM dan juga perekonomian nasional, khususnya dalam mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.(rls/hyt)