Menteri BUMN dan Dirut BRI Kunjungi Pengusaha Mikro di Lampung

Serap Aspirasi, Menteri BUMN dan Dirut BRI Kunjungi Pengusaha Mikro di Lampung
Kunjungan Menteri BUMN RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso ke para pelaku UMKM di Lampung pada Minggu (20/06).(foto/ist)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – BRI terus menggencarkan penguatan ekonomi mikro di tanah air melalui dengan menyerap aspirasi dan memberikan dukungan pada para pelaku UMKM untuk terus tumbuh, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional agar bertahan dan bangkit di masa pandemi.

Seperti kunjungan Menteri BUMN RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso ke para pelaku UMKM di Lampung pada Minggu (20/06). Kunjungan tersebut dilakukan kepada sejumlah pelaku usaha, salah satunya kelompok usaha klaster tiwul, Desa Sukajawa, Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk menyerap aspirasi pelaku UMKM dan memberikan dukungan kepada mereka seperti para perajin tiwul yang tergabung dalam klaster tiwul Kenanga Kampung Sukajawa yang mampu tetap bertahan di tengah pandemi.

Baca Juga:Berkunjung ke Cianjur, Ini Kata Miss Global Indonesia Olivia AtenKomisi B Sebut Banyak PR yang Harus Diselesaikan BUMD Cianjur Sugih Mukti

“Perajin makanan tiwul Kenanga binaan BRI ini memiliki daya tahan yang lu

Baca Juga: Holding Ultra Mikro Tak Hilangkan Kendali Pemerintah di Pegadaian, PNM & BRIar biasa, karena dengan situasi menantang seperti saat ini masih dapat terus berproduksi dan memasarkan produknya di sejumlah kota di Indonesia, baik melalui pengusaha yang bertindak sebagai Offtaker maupun Marketplace”, imbuhny dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (21/6/2021).

Klaster Tiwul Kenanga merupakan salah satu kelompok pelaku usaha UMKM yang berhasil membangun daya tahan bisnis di tengah perubahan yang ada. Klaster yang beranggotakan 20 orang ibu rumah tangga dari Desa Sukajawa ini berhasil meraup omzet yang cukup sebagai penopang kebutuhan rumah tangga, tak kurang dari 25 hingga 30 juta setiap bulan.

Terdapat lebih dari 14 swalayan di daerah Lampung Tengah ikut menjadi Offtaker yang menjadi penjamin bagi hasil usaha para perajin Tiwul. Para perajin juga berhasil ‘menyulap’ panganan sederhana tersebut ke dalam berbagai varian bentuk dan rasa, diantaranya Jipang Tiwul, Cookies Tiwul, dodol Tiwul, Tiwul Instan, Tiwul pedas, dan keripik singkong.

Sebagai informasi, tiwul instan merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang dikeringkan dan ditepung. Salah satu makanan tradisional ini merupakan bahan pangan pokok sebagai pengganti beras dimana dahulunya tiwul hanya dikonsumsi oleh kalangan bawah namun di era modern ini para perajin tiwul di klaster Kenanga mampu mengubahnya menjadi makanan mewah yang mengandung nutrisi karena mengandung fosfor, karbohidrat, kalsium, vitamin, protein dan sebagainya.

0 Komentar