Cianjurekspres.net – Serie A 2020-2021 masih menyisakan empat pekan lagi. Walau masih relatif panjang, tetapi Inter Milan sudah dipastikan mengunci scudetto Minggu (2/5/2021) malam.
Kepastian Inter menjadi juara pada pekan ini ditentukan dua hal. Pertama, kemenangan Inter atas Crotone dengan skor 2-0. Yang kedua adalah kegagalan Atalanta mengalahkan tuan rumah Sassuolo. Atalanta yang sempat unggul lebih dulu hanya bermain imbang 1-1.
Atalanta yang sangat butuh kemenangan untuk menunda gelar juara Inter, langsung mendapatkan ujian berat. Pada menit ke-22, kiper Atalanta Pierluigi Gollini mendapatkan kartu merah. Dia langsung dikeluarkan karena melakukan pelanggaran kepada winger Sassuolo Jeremie Boga di luar kotak penalti.
Baca Juga:Ribuan Kendaraan Diputarbalikkan di Bogor11 Tahun Penantian Terbayar, Interisti Rayakan Scudetto Ke-19
Walau bermain dengan 10 orang, tetapi Atalanta mampu mencetak gol lebih dulu lewat Robin Gosens pada menit ke-32. Pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-52, Sassuolo berhasil menyamakan kedudukan.
Pelanggaran yang dilakukan bek Atalanta Rafael Toloi kepada penyerang Sassuolo Hamed Junior Traore berujung pada penalti. Domenico Berardi yang maju sebagai eksekutor berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik.
Atalanta sejatinya berpeluang menunda pesta juara Inter. Atalanta mendapatkan penalti pada menit ke-75. Bek tengah Sassuolo Marlon Santos mendapatkan kartu kuning kedua setelah melanggar Luis Muriel di kotak terlarang.
Muriel yang maju sebagai eksekutor, ternyata gagal menuntaskan peluang emas itu menjadi gol. Sepakannya masih dimentahkan oleh kiper Andrea Consigli.
Skor 1-1 membuat Atalanta mengoleksi 69 poin. Dengan empat pertandingan tersisa, Atalanta sudah tidak mungkin mengejar perolehan angka Inter yang sekarang mengumpulkan 82 poin.
Hari ini, Inter meraih scudetto ke-19 dalam sejarah klub. Lebih penting lagi, Inter memutus dominasi panjang Juventus yang menjadi juara Serie A dalam sembilan musim terakhir.
“Memutuskan bergabung dengan Inter adalah keputusan yang tidak mudah. Sebab tim ini tidak dibangun untuk menjadi juara. Juga karena lawannya Juventus, tempat saya bekerja dalam waktu yang sangat lama,” ucap Conte, mantan pemain, kapten, dan pelatih Juventus dikutip dari Sky Sport Italia.
Baca Juga:Polres Cianjur Selidiki Kasus Surat Antigen PalsuTak Terima Diputusin, Seorang Pria di Cianjur Tega Bakar Pacarnya
“Juventus mendominasi dalam sembilan tahun. Sekarang, kami bisa mengatakan bahwa pengorbanan kami terbayar,” lanjut Conte.