Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan pengetesan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilalukan di Jawa Barat sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni terhadap 1 persen dari total populasi.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) hingga Selasa (20/10/2020) pukul 18:00 WIB, terdapat 502.993 tes PCR di Jabar. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, total penduduk Jabar per 2019 adalah 49,3 juta jiwa.
“Minggu ini Jabar sudah memenuhi standar WHO. Jadi tes PCR kami minggu ini sudah 1 persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta, di (kurang lebih) 500 ribu tes PCR. Kami akan terus tingkatkan upaya pengendalian dan peningkatan kapasitas testing,” ucap Emil.
Selain itu, ia mengatakan, hanya terdapat dua Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar berdasarkan data periode 12-18 Oktober 2020.
“Zona Merah sekarang hanya ada dua di minggu ini, yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon. Mudah-mudahan dengan metode (penanggulangan) yang terus kita lakukan, Zona Merah (di Jabar) bisa nol,” ucap Emil.
Dari segi pemulihan ekonomi di Jawa Barat, Emil berujar bahwa Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya memulihkan ekonomi dengan strategi yang tepat bagi masing-masing daerah.
Ia menambahkan, ekspor Jawa Barat periode Januari hingga Agustus 2020 menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional. Rencana pembukaan Tahap I Pelabuhan Patimban pada November mendatang juga dinilai bisa menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
“Ekspor Jawa Barat itu tertinggi se-Indonesia, jadi hubungan dagang ke luar negeri kita itu masih baik. Apalagi kalau nanti (Pelabuhan) Patimban bulan depan dibuka, itu akan membantu proses ekspor (Jawa Barat) yang mayoritas ada di telekomunikasi dan manufaktur,” tutupnya.(rls/**)