Soal KPM Terima Daging Busuk di Kadupandak Cianjur, Ini Penjelasan Agen e-Warong

Soal KPM Terima Daging Busuk di Kadupandak Cianjur, Ini Penjelasan Agen e-Warong
ilustrasi (net)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Agen e-Warong Desa Talagasari, Kecamatan Kadupandak Cakra, membantah jika daging ayam yang disalurkan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) busuk. Ia berkilah daging ayam tersebut hanya hanya berubah warna saja.
“Perlu di klarifikasi, bahwa daging ayam yang telah didistribusikan ke KPM di Desa Talagasari itu tidak busuk, tapi hanya sedikit berubah warnanya saja,” kata Cakra saat dihubungi melalui sambungan telefon, Senin (22/6).
Cakra mengatakan, sebelum dilakukan penyaluran, pihaknya memotong ayam tersebut kurang lebih pukul 4.00 Wib pagi. Selanjutnya pada pukul 8.00 WIB pagi daging mulai disalurkan ke KPM namun menurutnya mungkin pada saat setelah dilakukan pemotongan dikemas terlebih dahulu menggunakan karung sebelum di packing satu-satu.
“Mungkin pada saat setelah dilakukan pemotongan, terlebih dahulu dimasukan ke karung untuk dibawa dan kemudian di packing satu-satu, jadi warnanya berubah karena terkena panas,” ujarnya.
Ia mengatakan, seandainya kalau memang ada KPM yang komplain pihaknya akan langsung mengganti barangnya dengan kualitas yang lebih bagus.
Baca Juga: Miris, KPM di Telagasari Kadupandak Cianjur Terima Daging Busuk
“Kalau ada yang komplain, tentunya akan saya ganti dengan kualitas yang lebih bagus,” paparnya.
Tak hanya itu lanjut Cakra, apabila ditemukan dilapangan item bantuan sembako itu tidak layak konsumsi pihakmya menyarankan ke KPM untuk segera dibuang dan akan langsung mendapatkan penggantinya.
“Kalau memang tidak layak untuk dikonsumsi, kita sarankan untuk dibuang dan tentunya akan kita ganti dengan yang baru,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya KPM di Desa Talagasari, Kecamatan Kadupandak terpaksa harus menerima daging ayam busuk dan tidak layak konsumsi dari bantuan sembako. Padahal semestinya bantuan dari pemerintah senilai Rp200 ribu diterima KPM dengan kondisi layak konsumsi.
Pemberian bantuan tidak layak konsumsi tersebut tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Tim koordinasi Kecamatan Kadupandak. Salah seorang warga di Desa Talagasari, Kecamatan Kadupandak Baun (50), terpaksa harus menerima program dari Kemensos yang sebelumnya bantuan pangan non tunai (BPNT) itu tak sesuai dengan harapan.
“Kemarin hari Kamis (18/6), di Desa Talagasari sudah dibagikan paket sembako, tapi tidak sesuai dengan harapan kang,” kata Baun saat dihubungi melalui sambungan telefon, Minggu (21/6).

0 Komentar