Cianjurekspres.net – Wabah virus Korona (Covid-19) membuat bisnis Pariwisata di Jawa Barat anjlok. Imbasnya puluhan ribu pekerja di sektor pariwisata harus dirumahkan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mencatat sebanyak 48.289 pekerja dari sektor pariwisata dirumahkan. Rinciannya, pekerja di bidang destinasi sebanyak 5.179 orang, pekerja di bidang hotel 12.143 orang dari total 2.768 lembaga usaha.
Kemudian, pekerja di bidang usaha restoran sebanyak 1.179 orang, pekerja ekonomi kreatif sebanyak 14.991 orang. Lalu, pekerja di bidang biro perjalanan sebanyak 1.107 dan pekerja seni budaya sebanyak 14.721 orang.
Baca Juga:Sepekan Huni Rutan Polres Jaksel, Roy Kiyoshi DirehabilitasiGuru Honorer Kemenag Cianjur Dapat Bantuan Paket Pangan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik membenarkan soal anjloknya bisnis pariwisata di Jabar akibat pandemi ini.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19, dunia usaha di sektor ini mengalami pelemahan hingga berdampak pada banyak hal.
“Mulai dari tenaga kerja yang dirumahkan (unpaid leave). Para pelaku industri memutuskan untuk menutup dan tidak ada aktivitas yang signifikan dalam kegiatan ekonomi (bisnis pariwisata),” kata Dedi saat dihubungi, Kamis (14/5/2020) dilansir dari jabarekspres.com.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tengah merancang upaya pembenahan dan pemulihan industri kreatif dan pariwisata terus dilakukan oleh Disparbud Jabar.
“Kami terus merancang strategi untuk memulihkan, termasuk membuat mitigasi di sektor ini setelah pandemi berakhir. Sejauh ini ada tiga tahap dan pemetaan yang sudah dibuat. Yakni, fase tanggap darurat, fase pemulihan dan normalisasi,” ujarnya.
Disparbud Jabar pun melakukan upaya untuk menekan dampak buruk yang terjadi. Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pemerintah daerah untuk membantu para pekerja. Termasuk mendorong kebijakan fiskal bagi pelaku pariwisata berdasarkan permohonan asosiasi.
“Berdasarkan permohonan itu, pihak kementerian (pariwisata dan ekonomi kreatif) melakukan refocusing anggaran untuk membantu para pekerja yang terdampak. Alhamdulillah Jabar mendapat bantuan dengan kuota 36 ribu pax bahan makanan pokok bantuan kerohiman dari Kemenparekraf untuk pekerja yang terdampak,” jelasnya.
Baca Juga:Pandemi Covid-19, FKIP Unsur Bakal Terapkan UAS OnlineWarga Kecewa, Plt Bupati Cianjur Bingung
Bantuan ini hanya bersifat sementara dan tidak bisa menyelesaikan persoalan. Namun, ungkap dia, jika dilihat dari sisi psikologis, maka hal ini diharapkan bisa berpengaruh positif dan meringankan beban kepada para pekerja yang dirumahkan.