Sepi Orderan Imbas Covid-19

Sepi Orderan Imbas Covid-19
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Dampak Pandemi Covid-19 merambah keberbagai sektor usaha. Tak terkecuali bagi pelaku usaha rumahan ataupun pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) lainnya.
Seperti Ade Pendi (57) yang kesehariannya menjual poster tiga dimensi (3D) beragam corak. Dirinya mengeluh akibat Covid-19 pendapatannya menurun drastis.
Jika di Ramadan sebelumnya, bisa memperoleh penghasilan lebih dari Rp50 ribu sehari. Sekarang dari 15 poster yang dibawa, hanya satu atau dua yang laku.
Baca Juga: Menu Sahur Yang Cocok Untuk Anak Kosan
“Kalau sekarang mah jualan menurun drastis, kalau Ramadan tahun lalu alhamdulilah penghasilan saya lumayan, dan bisa membeli baju lebaran untuk saya dan istri saya,” katanya belum lama ini.
Ade mengungkapkan, dirinya membeli poster dari tetangganya dengan harga Rp15 ribu/poster dan dijual kembali Rp25 ribu.
“Saya biasa berangkat naik angkot, ongkosnya Rp5 ribu sampai perbatasan Cianjur-Bandung,” ucap warga Kampung Gunung Halu, RT 02/RW 01, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Dirinya berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan ia bisa berjualan seperti biasanya.
“Saya berharap agar korona ini bisa cepat berlalu, karena dengan adanya korona saya jualan tidak pernah habis, malahan barang di rumah jadi habis akibat dijual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” tandasnya.
Hal tak jauh beda juga dirasakan oleh Hendar (35), warga Kampung Ciluncat, RT 03/RW 01 Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber.
Pengrajin kompor tradisional (hawu) yang terbuat dari tanah liat mengaku saat ini sangat berimbas sekali dalam pemasarannya.
Baca Juga: Update Covid-19 Cianjur, 10 Mei 2020
“Saya produksi hawu, atau kompor tradisional ini sudah cukup lama,” kata Hendar saat ditemui di tempat produksinya belum lama ini.
Hendar mengatakan, proses pembuatan hawu tersebut tidaklah rumit. Akan tetapi memang terkendala dengan bahan bakunya.
“Bahan bakunya sekarang ini lumayan sulit didapatkan, ini saja kita beli per setengah karung tanah liat Rp12 ribu,” ujarnya.
Ia mengatakan, tak hanya tanah liat saja. Akan tetapi tambahan bahan pembuatan hawu tersebut harus ada campuran tanah kebun yang kuning dan juga pasir itam yang biasa ada di sungai-sungai besar.

0 Komentar