Bappenda Cianjur Bidik Homestay VHO Jadi Wajib Pajak

Bappenda Cianjur Bidik Homestay VHO Jadi Wajib Pajak
Ilustrasi.(ant)
0 Komentar

CIANJUR – Homestay berbasis Virtual Hotel Operator (VHO) akan dijadikan wajib pajak untuk sektor hotel dan kos oleh Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Cianjur.
Sekretaris Bappenda Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda mengatakan, VHO memang menjadi salah satu layanan homestay yang mulai diminati saat ini, keberadaannya pun mulai tersebar di berbagai wilayah termasuk di Kabupaten Cianjur.
“Di Cianjur kalau tidak salah baru ada red doorz, dengan lokasinya di beberapa titik,” ungkapnya kepada Cianjur Ekspres, Senin (9/12/2019).
Namun Gagan mengaku akan mengecek terlebih dulu apakah VHO di Cianjur sudah masuk sebagai wajib pajak atau belum.
“Jika belum tentunya kami akan hubungi VHO-nya supaya menjadi wajib pajak. Meskipun itu merupakan cara lain dalam pemasaran dan penyediaan tempat menginap, tapi tetap fungsinya sama dengan hotel. Tentunya itu akan jadi sasaran untuk sektor pajak sama halnya dengan hotel dan kos-kosan, makanya bisa dikenakan pajak,” jelasnya.
Ditanya terkait capaian pendapatan daerah dari sektor pajak, Gagan mengungkapkan hingga 6 Desember 2019 sudah menyentuh angka Rp17.142.615.050 dari target Rp15.660.240.000.
“Untuk capaian pajak hotel sudah lebih dari target, dan masih ada waktu hingga akhir Desember. Namun apabila ditambah dengan potensi dari VHO, capaian di tahun depan bisa lebih besar,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar menyinggung soal menjamurnya homestay berbasis Virtual Hotel Operator (VHO) membuat tingkat hunian hotel di Jawa Barat menurun.
Menurut Herman, homestay VHO yang tidak dikenai pajak mampu membuat hotel dibawah bintang empat terlibas. “Mereka kan awalnya apartemen dan kosan, kemudian diubah jadi homestay jadi harusnya udah dikenakan pajak sama dengan hotel walau tidak masuk ke dalam PHRI,” tegas Herman.
Khusus wilayah Cianjur, lanjut Herman, selain karena homestay VHO ditambah dengan kemacetan di jalur Puncak. “Sering banget satu jalur, bikin wisatawan malas ke Cianjur jadinya. Itu menjadi faktor lainnya dari menurunnya tingkat hunian hotel,” imbuhnya.
Dia menyebut, meskipun berbeda dalam pelayanan hotel namun wisatawan ber-budget minim akan memilih homestay VHO dibandingkan hotel bintang tiga atau melati. Tak hanya untuk wilayah Cianjur saja, namun fenome tersebut terasa diseluruh wilayah Jawa Barat.(bay/hyt)

0 Komentar