Bulog Pertanyakan Pencairan Anggaran Pemerintah

Bulog Pertanyakan Pencairan Anggaran Pemerintah
ilustrasi.net
0 Komentar

CIANJUR – Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Mita Aryani mempertanyakan seberapa cepat pemerintah mencairkan anggaran penggantian biaya atas kewajiban penugasan yang telah dilakukan Bulog.
Terutama, setelah Kementerian Keuangan menunjukkan kinerja Perum Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 31 Desember 2018 dalam posisi rentan mengalami kebangkrutan.
“Itu gimana pernyataan dari pusat, yang pasti kami di lapangan insyaallah selalu berusaha maksimal dalam menjalankan setiap penugasan dari pemerintah yang disampaikan melalui kantor pusat” kata Mita kepada Cianjur Ekspres, Rabu (4/12/2019).
Mita mengklaim, stok beras di gudang tidak pernah sampai kehabisan. Ia menjelaskan, saat pihaknya masih mendapat penugasan untuk penyaluran Raskin, Cianjur masuk dalam cabang yang kuota penyalurannya paling besar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bulog Cianjur Tunggu Instruksi Pusat Soal Beras Kemasan Plastik Vakum
Dibuktikan sepanjang 2019, Bulog Cianjur mencapai target yang ditentukan kantor pusat, sekitar 109% dari target 19.500 ton beras. Selain dari penyerapan lokal, juga mendapat suplai dari Karawang, Indramayu dan Cirebon. Hal tersebut menjadikan pagu raskinnya tergolong besar.
“Untuk itu stok beras selalu aman. Saat ini termasuk kuota penyalurannya paling besar, karena kami membawahi 6 Kabupaten/Kota” tutur Mita.
“Untuk tahun ini pencapaian pengadaan kami telah melampaui target pengadaan dari kantor pusat. Kalau untuk penyerapan beras, bisa digambarkan tidak sebanyak tahun sebelumnya. Sejak Juni 2019,  sudah tidak mendapatkan penugasan Bansos Rastra” pungkasnya.(rid/nik)

0 Komentar