CIANJUR – Sedikitnya 500 prajurit lingkungan millenial dari 360 desa se-Kabupaten Cianjur mengikuti ‘Kemah Kerabat Alam’, yang di selenggarakan oleh Forum Kaukus Lingkungan di Mandalawangi, Cibodas Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas baru-baru ini.
Kegiatan ‘Kemah Kerabat Alam’ tersebut mengambil tema “jaga alam maka alam akan menjaga kita”. Adapun kegiatan yang dilakukan didalamnya, sharing tentang lingkungan yang mengedukasi penyelamatan lingkungan, mulai dari penanaman pohon, evakuasi sampah di darat dan danau.
Selain itu juga dilakukan pemberian bibit dan alat biopori dalam upaya penyelamatan reboisasi kawasan hutan, sungai serta teknik pemberdayaan potensi lingkungan yang dapat meningkatkan potensi ekonomi dan kesejateraan masyarakat.
Ratusan ‘prajurit lingkungan millenial’ nampak antusias mengikutinya, terlebih setelah mendapatkan dukungan penuh dari BPDASHL Citarum-Ciliwung dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Panitia Forum Kaukus Lingkungan Muhamad Ageng mengatakan, Cianjur merupakan daerah memiliki tingkat permasalahan lingkungan yang semakin komplek ditambah masih minimnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Melalui kegiatan kemah kerabat alam ini diharapkan lahir pionir di setiap desa untuk menjadi gerakan perubahan untuk menata lingkungan di desa dengan mendorong pemanfaatan potensi lingkungan bagi
masyarakat unk mengelola berbagai limbah yang akan dikelola melalui akun medsos IG “kerabat alam”.
“Kedepannya mulai dari sampah, minyak, limbah b3 dan limbah rumah tangga yang dihasilkan untuk dapat dimanfaatkan dan menciptakan peluang ekonomi desa,” katanya.
Dalam kegiatan ini peserta juga mulai dikenalkan mengelola sebuah kegiatan Eco Green dimana setiap makanan dan minuman tidak lagi menggunakan plastik dan stereoform. Karenannya mereka dibiasakan menggunakan Tumbler yg sudah disediakan oleh panitia selama acara, guna ikut membiasakan diet bahan-bahan plastik.
Dikatakannya Forum Kaukus Lingkungan bersama para aktivis lingkungan di Cianjur akan berupaya mendorong desa percontohan lingkungan yang memiliki regulasi perdes sehingga menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya. Ia berharap saatnya masyarakat Cianjur memiliki pemimpin yang dapat mewakili perjuangan visi pembangunan Cianjur yang berbasis lingkungan baik di daerah maupun pusat. (tts/sri)