CIANJUR – Akibat keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, sebanyak 22 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Khoeriah Takokak terpaksa melaksanakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nebeng di MTs Negeri 4 Cianjur.
Selama Simulasi berlangsung, para siswa juga harus menyewa satu rumah untuk tempat tinggal sementara. Sementara untuk pulang selepas simulasi, tidak memungkinkan mengingat jarak tempat tinggal yang sangat jauh.
Guru MTs Miftahul Khoeriah Takokak, Samsu Kamaludin mengatakan, MTs Miftahul Khoeriah Takokak memang baru tahun ini melaksanakan UNBK. Sebelumnya melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
“Kami melaksanakan simulasi UNBK terpaksa menggunakan tempat sekolah lain. Karena kalau di sekolah kami untuk sarana dan pra saranannya memang sangat terbatas dan tidak memadai, belum lagi masalah signal,” kata Samsu saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (19/2).
Dikatakan Samsu, simulasi UNBK tersebut dilaksanakan dari Senin (18/2), hingga Rabu (20/2). Selama proses simulasi berlangsung, para siswa terpaksa harus menyewa satu rumah yang lokasinya memang dekat dengan tempat sekolah.
“Kalau misal pulang pergi jaraknya kan jauh, makannya kami bersama para siswa inisiatif untuk mencari rumah yang lokasinya dekat dengan tempat simulasi. Sebetulnya sangat keberatan, karena selain tempatnya yang jauh, siswa pun harus mengeluarkan uang lebih untuk transpot, karena sewa mobil, biaya makan dan lainnya. Tetapi apa daya, karena memang kalau kami melaksanakan simulasi di sekolah kami, fasilitasnya memang tidak memadai,” tuturnya.
Walaupun harus melaksanakan simulasi di sekolah lain, kata Samsu, hal itu tidak menyurutkan semangat dari para siswa MTs Miftahul Khoeriah untuk mengikuti Simulasi UNBK.
“Alhamdulillah untuk semangat dari para siswa kami memang sangat luar biasa walaupun harus menguras waktu dan materi untuk simulasi UNBK pertama di tempat lain. Semoga nanti menghasilkan yang terbaik,” paparnya. (job3/sri)