Pemkab Upayakan Pemberantasan LGBT

Kominfo Umumkan Masih Ada Platform yang Belum Daftar PSE, Ada LinkedIn
ada belasan platform digital besar yang belum juga mendaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal melakukan upaya untuk pemberantasan penyakit masyarakat, terutama terkait keberadaan penyimpangan seksual atau LGBT.
Kabag Humas dan Keprotokolan Setda Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda, mengatakan, pemerintah Cianjur beserta forum komunikasi pimpinan daerah serta MUI telah menandatangani kesepakatan bersama, untuk menolak keras adanya LGBT, minuman keras, peredaran narkoba, dan penyakit masyarakat lainnya.
“SK untuk tim pemberantasan penyakit masyarakat ini sudah keluar, dengan nomor SK, 300.05/Kep.192-Kesra/2018,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Menurutnya, pemkab juga sudah membentuk satgas penanggulangan penyakit masyarakat tersebut, utamanya untuk menangani masalah LGBT. Nantinya mereka akan dibantu oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna melaksanakan sosialisasi dan pembinaan terhadap warga.
“Kami tentunya akan serius untuk menangani masalah ini dan mengimbau kepada warga untuk bersama-sama melawan penyakit masyarakat ini,” ucapnya.
Gagan menambahkan, terkait adanya peserta asal Cianjur dalam kontes gay nasional yakni Miss dan Mister Gaya Dewata 2018, Pemkab tidak pernah mengirimkan utusam, peserta ataupun delegasi dalam kegiatan tersebut.
“Perlu ditegaskan, Pemkab Cianjur tidak pernah mengirimkan peserta. Bahkan kami sedang cari tahu identitas peserta yang mengaku berasal dari Cianjur tersebut,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, LSM Lensa CIanjur mencatat ada 617 gay atau laki-laki seks laki-laki (LSL) baru selama periode Januari-Juli 2018. Angka tersebut membuat jumlah gay di Tatar Santri kini diperkirakan lebih dari 3.000 orang.
Parahnya, Cianjur masuk sebagai daerah yang tercatat sebagai asal daerah dari peserta Grand Final Miter dan Miss Gaya Dewata 2018 akan digelar pada 10 Oktober 2018 lalu di Denpasar, Bali. Bahkan kandidatnya mencapai 80 orang dari 40 kabupaten/kota se-Indonesia. Dari Jawa barat pun ada 14 orang peserta.(bay/red)

0 Komentar