Membangun Implementasi Kesehatan Gender

Membangun Implementasi Kesehatan Gender
SOSIALISASI: YSTC mengadakan orientasi gender dan child safe guarding yang diikuti puluhan guru dari 17 SMP di Kabupaten Cianjur. (MUHAMAD NURSIDIN/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) mengadakan orientasi gender dan child safe guarding yang diikuti oleh puluhan guru dari 17 SMP di Kabupaten Cianjur di ruang rapat Hotel Bydiel, kemarin (27/8). Kegiatan tersebut diharapkan dapat membangun kesepahaman di tingkat satuan pendidikan tentang implementasi kesehatan gender dan perlindungan anak.
Kasi Kesiswaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Tatang Supriatna, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk memperkuat pemahaman dasar tentang gender dan perlindungan anak. Membangun kesepahaman tentang implementasi Gender Equality dan Child Safe Guarding bersama peserta dari satuan pendidikan di 41 SMP.
“Save the Children (SC) adalah aliansi non-pemerintah yang fokus pada anak dari 30 negara yang bekerja di 120 negara di seluruh dunia. Save the Children telah bekerja di Indonesia sejak 1976 untuk mempromosikan kesehatan dan gizi,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, kemarin.
Selain itu, kata dia, untuk mempromosikan pendidikan, perlindungan anak, mata pencaharian, dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Saat ini program Save the Children di Indonesia dilaksanakan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik.
“Jadi mereka bekerja di sebelas provinsi, memiliki staf sekitar 300 profesional lokal, dan program dalam perlindungan anak, pendidikan, kesehatan dan gizi, pengurangan risiko bencana, dan respon kemanusiaan,” paparnya.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan awal untuk bisa membangun kesepahaman, dengan satuan pendidikan untuk bersama-sama memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak, tanpa bias gender dan perilaku yang jauh dari kekerasan dalam proses pendidikan anak-anak di sekolah.
Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk follow up dari riset sebelumnya yang melibatkan anak, guru, kasek sampai penjaga sekolah yang merekomendasikan untuk memperkuat pemahaman mereka tentang gender equality dan kebijakan perlindungan atau keselamatan anak.
“Kegiatan ini dilakukan tiga gelombang. Pertama, kemarin pada tanggal 23 Agustus 2018, 27, dan 28 Agustus 2018. Kegiatan ini akan di follow up dengan melakukan edukasi secara langsung kepada lebih kurang 4 ribu anak kelas 7 SMP dari 17 SMP di Cianjur. Selama proses pelaksanaan kegiatan akan melibatkan lintas OPD terkait untuk memastikan perolehan hasil yang terbaik, sebagai komitment bersama yang telah disepakati di awal,” pungkasnya.(job3/red)

0 Komentar