Cikembar Dipilih jadi Lokasi Pembangunan Bandara

Cikembar Dipilih jadi Lokasi Pembangunan Bandara
PEMBANGUNAN BANDARA: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Tinjau Terminal 3 Bandara Soetta. (ISTIMEWA)
0 Komentar

 
SUKABUMI, cianjurekspres.net – Teka-teki lokasi pembangunan bandara di Sukabumi terjawab. Hal itu setelah ada kepastian dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat melakukan kunjungan kerja di lokasi program padat karya pembangunan jalan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, kemarin (2/8).
“Lokasinya di Kecamatan Cikembar,” kata Budi kepada wartawan, kemarin.
Sekarang Pemkab Sukabumi masih melakukan proses pembebasan lahannya di Kecamatan Cikembar. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada 2019. Ditargetkan pembangunan selesai pada 2021 atau 2022. “Anggarannya dari pemerintah pusat melalui APBN. Biayanya sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar,” ucapnya.
Dipilihnya Kecamatan Cikembar sebagai lokasi pembangunan bandara didasari pertimbangan berada di tengah-tengah ibu kota Kabupaten Sukabumi (Palabuhanratu) dan Kota Sukabumi. “Lokasinya strategis karena akses dari Palabuhanratu atau dari Kota Sukabumi lebih dekat,” jelasnya.
Kehadiran bandara nanti diharapkan bisa menjadi daya dukung sektor pariwisata di Sukabumi. Apalagi dengan hadirnya Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, tentunya akan menjadi destinasi pariwisata internasional. “Akses untuk menunjang sektor pariwisata akan lebih cepat,” tuturnya.
Panjang landasan bandara di Sukabumi diperkirakan mencapai 1.800 meter. Landasan sepanjang itu bisa menampung pesawat komersil. “Intinya, Sukabumi harus menjadi tempat tujuan wisata luar biasa,” tandasnya.
Menyangkut program padat karya, Budi mengatakan upaya itu untuk membedayakan masyarakat. Artinya, masyrakat dilibatkan langsung pada pembangunan program padat karya sehingga mereka mendapatkan tambahan penghasilan.
“Salah satunya nelayan. Sejumlah nelayan saat ini tak bisa melaut karena gelombang pasang dan paceklik ikan. Mereka kami berdayakan dalam program padat karya daripada menganggur,” tuturnya.
Satu titik pembangunan program padat karya bisa memerlukan hingga 100 orang. Anggaran yang dialokasikan dari satu titik program padat karya sebesar Rp200 juta. “Pembangunannya ditarget selesai dalam dua minggu,” tandasnya. (red)

0 Komentar