Tenaga Kerja Lokal Harus Bersaing

Tenaga Kerja Lokal Harus Bersaing
PENCARI KERJA: Sebanyak 7.945 pencari kerja lulusan SMA/SMK mendaftar saat dilaksanakannya program job fair, di Lapangan Prawatasri, Joglo, Cianjur. (ISTIMEWA)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, diperkirakan akan mendapat pekerjaan tambahan pada momen setelah Lebaran. Pasalnya, terdapat potensi meningkatnya kedatangan pencari kerja pasca kelulusan serta banyaknya pencari kerja dari luar kota.
Pencari kerja di Kabupaten Cianjur tiap tahunnya mengalami peningkatan. Sayangnya para pencari kerja tersebut tidak semuanya bisa terserap lowongan pekerjaan, dimana saat ini masih banyak para pencari kerja itu yang terpaksa harus keluar daerah demi untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, baik pencari kerja dari dalam maupun luar daerah.
Hal ini terjadi seiring dengan masa kelulusan SMA, SMK dan sederajat. Diperkirakan pasca lebaran ini permohonan kartu tanda pencari kerja atau biasa disebut kartu kuning, meningkat hingga dua kali dari hari biasa. Umumnya pencari lowongan kerja ini merupakan lulusan SMA. Mereka sengaja membuat kartu kuning atau, untuk melengkapi persyaratan melamar pekerjaan.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Dwi Ambar melalui Sekretaris Disnakertrans, Heri Suparjo, menjelaskan, kondisi tersebut memungkinkan untuk terjadi meskipun tidak signifikan. Mengingat, pencari kerja dari luar kota saat ini memang dapat mengakses lapangan kerja setempat, karena kebijakan pusat yang memperbolehkan mereka untuk mengakses layanan kartu kuning di daerah kedatangan.
”Sepanjang dia memiliki KTP, bisa dilayani. Dan memang bisa dibilang pencari kerja lokal akhirnya akan bersaing dengan pendatang. Hal ini hampir terjadi disetiap tahun setelah kelulusan SMA/SMK,” kata Heri.
Akan tetapi, dia mengklaim jika pendatang yang berasal dari Sukabumi, Bekasi, dan beberapa daerah lainnya itu tidak akan mempersempit kesempatan tenaga kerja lokal. Bahkan, untuk mengantisipasi hal itu dinas berusaha keras menyediakan fasilitas lokal berupa Balai Latihan Kerja (BLK).
Heri menuturkan, persaingan akan semakin ketat baik dengan pendatang atau bahkan tenaga lokal sendiri. Oleh karena itu, tenaga lokal justru sebaiknya harus lebih mempersiapkan diri. Menurut dia, dibandingkan sekedar melihat persaingan dan kesempatan kerja, lebih baik tenaga lokal meningkatkan keterampilannya. ”Pemerintah selalu membantu menyiapkan keterampilan agar mereka lebih siap kerja. Saat ini BLK masih dalam proses perancangan, rencananya 2019 bisa direalisasikan,” ujar dia. (bay/yhi)

0 Komentar