Bulog Cianjur Belum Bisa Serap Gabah Petani, Ini Alasannya

Bulog Cianjur
Kepala Perum Bulog Subdivre Cianjur, Renato Horison.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR –  Perum Bulog Subdivre Cianjur mengungkapkan tahun ini belum bisa menyerap gabah dari petani karena harga gabah yang sangat tinggi. 

“Jadi kami ini ditetapkan harga oleh pemerintah Rp3.300 sedangkan gabah yang ada di masyarakat itu sangat tinggi Rp7.500. Mungkin banyak faktor mempengaruhi di dalam biaya produksi dan lain sebagainya. Kemarin saja sudah naik, jadi banyak faktor yang mempengaruhi,” ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Cianjur, Renato Horison kepada wartawan, Rabu 6 Maret 2024. 

“Jadi di tahun 2024 ini kami belum mendapat penyerapan karena terkait harga di lapangan masih tinggi,” sambungnya menegaskan.

Baca Juga:PMI Cianjur Pastikan Pelayanan Donor Darah Tetap Berjalan Selama RamadanBupati Cianjur Turun Tangan Bersihkan Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan 

Menurutnya, serapan gabah untuk di Cianjur sendiri rata-rata dikonfersikan dalam bentuk beras. 

“Alhamdulillah untuk per tahun kemarin sebesar 11 ribu ton. Di tahun ini kami ditargetkan 12 ribu (ton,red). Makanya kami berharap banget di posisi Maret, April, dan Mei ini betul-betul terjadi panen,” kata Renato. 

Lebih lanjut dia mengatakan, beras Cianjur berbeda dari segi rasa dan tekstur dibandingkan jenis beras lain. Terlebih, rata-rata Bulog Cianjur mendapatkan stok beras dari wilayah Pantura. 

“Rata-rata kami mendapatkan itu dari wilayah Pantura, memang ada Cianjur yang asli itu biasanya dari Cianjur selatan. Kalau di wilayah Utara sudah tinggi untuk di gabahnya sendiri,” tutur Renato. 

Di sisi lain, Renato menegaskan, pihaknya akan menindak tegas pegadang atau mitra yang menjual beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di atas harga eceran tertinggi (HET). Bahkan jika ditemukan kasus seperti ini, Bulog akan melakukan blacklist.

“Jadi kalau untuk terkait toko-toko atau pedagang yang nakal, itu bisa dilaporkan. Jadi kita bisa melakukan blacklist, atau tidak melakukan penyaluran untuk beras SPHP,” katanya.

Dia menjelaskan, Bulog juga ditugaskan untuk melakukan monitoring ke pasar-pasar. 

Baca Juga:Pilkada Tetap Digelar November 2024, NasDem Cianjur Segera Bentuk Panitia Khusus Jajaki FigurGelar Rapat Timpora, Kepala Imigrasi Cianjur Sampaikan Rencana Pembentukan Desa Binaan Imigrasi 

“Menang kami mempunyai keterbatasan, jadi tidak bisa semua pasar kami lakukan monitoring. Jadi kami melakukan sampling. Jadi kalau ada ditemukan kasus yang tidak memiliki komitmen dengan menjual harga SPHP di bawah Rp10.900 mohon dilaporkan. Itu sebagai bahan evaluasi kami,” katanya.

0 Komentar