CIANJUREKSPRES – Satuan tugas (Satgas) Pangan mengungkap penyebab terjadinya kelangkaan beras di ritel-ritel modern.
Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Assegaf menyatakan, para produsen lebih memilih memasok beras premium hasil olahannya ke pasar tradisional karena harganya lebih tinggi dibanding harga jual ke ritel modern
“Stok beras di gudang distribusi center dan outlet ritel modern minim namun di pasar tradisional mencukupi. Itu lantaran produsen beras cenderung memasok beras premium ke pasar tradisional dibandingkan ke ritel modern karena harga lebih kompetitif,” ungkapnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi pangan yang disiarkan secara virtual, Senin (26 Februari 2024).
Baca Juga:Siswa SDN Neglasari Bertaruh Nyawa Demi Menuntut IlmuAwal Puasa 2024 Versi NU dan Muhammadiyah
Assegaf juga memaparkan, berdasarkan pantauan Satgas Pangan di ritel modern di sejumlah seperti Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten, stoknya masih minim. Semisal di Jawa Tengah per tanggal 22 Februari, stok beras yang ada di gudang Bulog Jateng mencapai 91.127 ton sementara stok beras yang disimpan di gudang ritel modern hanya mencapai 760 ton.
“Stok beras medium dan premium di wilayah Jateng mencukupi namun masih ada di beberapa ritel modern yang minim stok beras premium,” jelasnya.
Kemudian di kawasan DKI Jakarta dan Banten stok penyimpanan beras di gudang Bulognya mencapai 20.701 ton dan stok yang disimpan di gudang ritel modern hanya mencapai 631 ton.
“Sehingga dengan demikian stok beras medium dan premium di wilayah DKI mencukupi di pasar tradisional namun kurangnya pasokan beras premium ke ritel modern,” lanjut Assegaf.
“Sedangkan untuk daerah Banten, beras premium dan medium (SPHP) di ritel modern kosong dan untuk di pasar tradisional banyak dibanjiri beras medium dan beras premium minim,” katanya.
Kemudian berdasarkan data yang dimilikinya di wilayah Jawa Tengah, jumlah stok beras medium atau SPHP yang disimpan di gudang-gudang ritel di sana hanya mencapai 760.850 kilogram. Sementara stok beras premiumnya kosong. Lalu, untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten jumlah stok beras medium atau SPHP yang disimpan di gudang-gudang ritel di sana hanya mencapai 606.925 kilogram dan stok beras premiumnya mencapai 24.200 kilogram. (*)