Begini Sejarah Hitung Cepat Pemilu Negara Adopsi dari Filipina

Hitung Cepat Pemilu.jpg
Hitung Cepat Pemilu.jpg
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Hari ini sedang dilaksanakannya pemilu presiden yang nantinya akan di hitung cepat oleh lembaga yang telah ditentukan.

Pesta demokrasi Indonesia ini akan memilih pempimpin baru setelah pemimpin sebelumnya menyelesaikan tugas dalam kurun waktu 5 tahun lamanya.

Pemilihan umum tersebut dilakukan di seluruh daerah di Indonesia dengan pemilih mulai dari usia 17 tahun.

Baca Juga:Berburu Cuan dari Game Android Hiburanmu Menghasilkan UangKarakter Game Minecraft bikin Gemes, Mana Favoritemu?

Untuk perhitungan suara dari hasil pemilihan tersebut digunakan metode hitung cepat atau dikenal sebagai quick count.

Namun sebelumnya mari kita menelusuri sejarah dari hitung cepat dalam pemilu negara tersebut.

Sejarah Hitung Cepat Pemilu

Penyelenggaraan hitung cepat dalam pemilu telah dilaksanakan pertama kali di Filipina pada 1986 lalu.

Filipina mengadakan perhitungan cepat untuk memantau penyelenggaraan pemilu di Filipina kala itu dengan dua kandidat yakni Ferdinand Marcos dan Corazon ‘Corry’ Aquino.

Perhitungan cepat tersebut berpetan penting dalam mendeteksi dan mengungkapkan kecurangan manipulasi suara yang dilakukan oleh rezim pemerintahan dalam pemilu.

Metode tersebut juga digunakan oleh beberapa lembaga survei di beberapa negara yang sedang mengalami transisi ke demokrasi seperti Chile pada pada tahun 1988, Panama pada 1989, Yugoslavia dan Peru pada 2000, juga Indonesia pada 2004.

Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bisa disebut sebagai perintis Hitung Cepat dalam pemilu.

Baca Juga:Ulasan Fakta Unik Game Minecraft yang Belum Diketahui10 Manfaat Game Minecraft untuk Tumbuh Kembang Anak

LP3ES ini telah mempelajari Parallel Vote Tabulation/PVT untuk hitung cepat sejak 1993 dengan mengirim staf ke lembaga polling di Amerika Serikat, Filipina, dan Korea Selatan.

Pertama kalinya hitung cepat ini dilakukan pada pemlu 2004 lalu yang dimana LP3ES bekerjsama dengan National Democratic Institute for Internasional Affairs (NDI) untuk pemilu legistalif 5 April 2004 dan pemilu presiden 5 Juli 2004.

Sejak saat itu, karena tingkat keakuratannya tinggi, Hitung Cepat menjadi rujukan untuk mengikuti jalannya pemilu. Hitung Cepat menjadi sangat populer di Indonesia. 

Banyak lembaga riset atau penelitian yang kemudian juga melakukan penghitungan cepat pada pemilu-pemilu berikutnya, baik untuk pilpres, pileg, atau pilkada. 

Beberapa stasiun televisi juga ikut meramaikan, meliput dan menyiarkan ajang penghitungan suara cepat pemilu.

0 Komentar