CIANJUREKSPRES – PT PLN (Persero) konsisten menjalankan Employee Volunteer Program untuk menumbuhkan jiwa sosial para pegawainya.
Terbaru, sejumlah pegawai PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) terjun langsung menjadi sukarelawan dalam kegiatan penanaman pohon bersama Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.
Kegiatan kepedulian lingkungan ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 Februari.
Baca Juga:Relawan Anies Diduga Menepuk Wajah Pengunjung CFD dengan BrosurYonarmed 5/Pancagiri Pamerkan Alutsista pada Ratusan Siswa SMK
PLN saat ini serius menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya.
Melalui kegiatan Employee Volunteer Program ini, PLN ingin menunjukan komitmennya dalam penerapan ESG dengan konsep mendorong keterlibatan pegawai PLN secara aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan serta pelestarian lingkungan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
Employee Volunteer Program sendiri juga menjadi perwujudan dari nilai AKHLAK khususnya nilai Harmonis (saling peduli dan menghargai perbedaan), Loyal (berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara) dan Kolaboratif (Membangun kerjasama yang sinergis).
PLH General Manager PLN UIP JBT, Senior Manager Operasi Konstruksi II, Rifki Santoso mengatakan Employee Volunteer Program sangat dibutuhkan oleh pegawai untuk menyalurkan kebutuhan jiwa salah satunya melalui keterlibatan dalam program kepedulian terhadap sosial dan lingkungan.
“Kegiatan volunteer pegawai ini menjadi wujud implementasi prinsip ESG serta nilai-nilai AKHLAK di BUMN. Jadi, tidak hanya business as usual, namun kita juga perlu melihat sekitar. Apa yang perlu kita jalankan agar mampu menambah kesejahteraan baik untuk sesama manusia dan juga lingkungan. Selain itu, kegiatan seperti ini juga dapat membentuk moral positif bagi seluruh pihak yang terlibat,” jelas Rifki.
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem di mana air merupakan faktor utama yang mengendalikan lingkungan. Sebagian besar tanaman dan hewan hidup di kawasan lahan basah.Laju pertumbuhan populasi manusia, perubahan iklim hingga perkembangan teknologi menjadi beberapa faktor yang memberikan dampak kerusakan terhadap lahan basah. Oleh karena itu, kerusakan yang terjadi pada lahan basah akan berdampak langsung pada kesejahteraan manusia.