CIANJUREKSPRES– Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Calon wakil presiden nomor urut 1 menutup debat keempat dengan ajakan taubat Ekologis. Ia juga meminta semua pihak untuk melakukan ‘taubat ekologis’ dan tidak ‘mengangkangi’ aturan.
Jadi, apa itu Taubat Ekologis?
Cak Imin, memberi contoh taubat Ekologis harus dimulai dari Etika, etika lingkungan dan etika pembangunan.
Ia menyebutkan, inti dari pembangunan berkelanjutan adalah tidak ada satupun yang ditinggalkan dari petani, peternak, nelayan, masyarakat adat dan seluruh kelompok-kelompok rentan lainnya.
Baca Juga:6 Makanan yang Tidak Boleh Dicampur sama DurianProfil Lengkap Tom Lembong Co-Caption Timnas AMIN
“Telah nyata kerusakan di darat dan laut karena tangan manusia, bahkan Paus Fransiskus mengingatkan posisi kita agak rawan, masa depan kita, bahwa kita harus melakukan tobat ekologis,” kata Cak Imin Minggu (21/1/24)
Tak hanya itu, Cak Imin menegaskan pentingnya mengutamakan etika dalam merencanakan pembangunan, agar tak ada aturan yang dilanggar dan menjadi masalah nantinya.
“Etika lingkungan, etika pembangunan jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sak karepe dewe,” lanjutnya.
“Anggaran krisis iklim kita tingkatkan signifikan termasuk riset implementasi energi baru terbarukan, kita sahkan RUU masyarakat adat secepatnya, dana subsidi atau dana masyarakat desa kita tingkatkan Rp 5 miliar per tahun agar warga desa bisa menikmati pembangunan,” katanya.
Dengan melakukan pertobatan ekologis, kita dapat membantu melindungi bumi dan menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.