CIANJUREKSPRES – Sosok Vigit Waluyo yang telah resmi ditahan oleh Satgas Anti Mafia Bola Polri karena menjadi tersangka dalam kasus pengatur skor pertandingan Liga 2 pada 2018 ini ternyata sudah sangat dikenal dalam dunia sepak bola nasional.
Tak mengherankan, pasalnya Vigit Waluyo juga merupakan anak dari seorang mantan pendiri klub sepakbola Gelora Dewata Bali (era Galatama) di tahun 1980-an, HM Mislan. HM Mislan bukan orang sembarangan dalam dunia sepak bola nasional. Pasalnya, HM Mislan juga sempat menjadi manajer klub Persebaya Surabaya dan tampaknya kesukaan Vigit pada sepak bola turun dari sang ayah.
HM Mislan juga dikenal sebagai salah tokoh Sepak bola Jawa Timur yang pernah mendirikan klub internal Persebaya, yaitu Putra Gelora. Terakhir, HM Mislan sempat menjabat sebagai Ketua Yayasan Arema Malang pada 1985 silam.
Baca Juga:Sejumlah Fakta Dibalik Kasus Kekerasan Jonathan MajorsBerisiko Rugi Jika Marvel Mempertahankan Kontrak dengan Jonathan Majors
Untuk mengetahui informasi lengkap terkait sosok Vigit Waluyo yang menjadi tersangka pengatur skor pertandingan sepak bola, kamu dapat menyimak artikel ini hingga akhir!
Mengenal Sosok Vigit Waluyo
Vigit Waluyo pernah tercatat sebagai pemilik klub sepak bola kebanggaan warga Mojokerto, Persatuan Sepak Bola Mojokerto Putra (PSMP). Selain itu, Vigit juga pernah menjabat sebagai manajer dari beberapa klub, di antaranya seperti Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, dan Deltras Sidoarjo.
Sama halnya seperti sang ayah, nama Vigit pun semakin banyak dikenal di dunia sepakbola Jawa Timur. Sehingga dia dipercaya untuk menjadi ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, sebelum jabatan ketua PSSI Jawa Timur jatuh pada La Nyalla Matallliti.
Vigit ditahan karena menjadi tersangka dalam kasus pengatur skor pertandingan sepak bola. Perannya dalam kasus tersebut adalah sebagai aktor intelektual. Pihak kepolisian menyampaikan bahwa ada juga tersangka lain dalam kasus pengaturan skor, hal itu diketahui saat adanya aliran dana Rp 115 juta dari Vigit kepada Dwi Irianto alias Mbah Putih terungkap.
Uang tersebut diberikan Vigit kepada Dwi dengan tujuan mempermudah langkah PSMP untuk naik kasta dari Liga 3 menuju ke Liga 2. Komite Disipiln (Komdis) PSS telah menjatuhi hukuman atau sanksi berupa larangan bermain di Liga 2 kepada PS Mojokerto Putra (PSMP) pada musim berikutnya.