CIANJUREKSPRES – Siapa yang tidak tahu dengan tempat menonton film dengan layar besar yakni bioskop, sejarah bioskop dari pertama hingga sekarang begitu menarik dan penuh dengan kisah.
Bioskop tidak pernah berhenti untuk memberikan hiburan bagi masyarakat, sejarah bioskop merupakan kisah perkembangan panjang dari eksperimen awal hingga menjadi bentuk hiburan dan seni yang mendominasi budaya populer.
Sejak awal pendiriannya, bioskop telah menjadi pusat hiburan dan seni yang signifikan di seluruh dunia, terus berkembang seiring waktu dan teknologi. Berikut ini terdapat rangkuman sejarah bioskop yang menarik untuk disimak sebagai khasanah pengetahuan Anda.
Baca Juga:7 Bioskop Ternyaman di Indonesia untuk Nonton FilmCamilan yang Cocok untuk Menemani Menonton Film
Rangkuman Sejarah Bioskop
Berawal dari eksperimen tentang proyeksi gambar bergerak dimulai pada akhir abad ke-19. Tokoh-tokoh seperti Eadweard Muybridge dan Thomas Edison melakukan eksperimen dengan gambar-gambar bergerak menggunakan perangkat seperti zoopraxiscope dan kinetoskop.
Pada tahun 1890-an, Auguste dan Louis Lumière, dua bersaudara Prancis, mempatenkan Cinematographe, proyektor film pertama yang dapat memutar gambar gerak di layar.
Kemudian lahirlah bioskop pertama di dunia yang dibuka oleh Lumière bersaudara di Paris pada 28 Desember 1895. Mereka memperkenalkan masyarakat umum dengan film pendek seperti “Arrival of a Train at La Ciotat” dan “Workers Leaving the Lumière Factory.”
Seiring berjalannya waktu dengan popularitas film, industri film berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Perusahaan seperti Pathé Frères di Prancis dan Edison’s Motion Picture Patents Company di Amerika Serikat menjadi pemain utama dalam produksi dan distribusi film.
Film-film bisu mulai bermunculan dengan berbagai genre yang dihadirkannya mendominasi industri film pada periode ini. Film-film terkenal seperti “The Birth of a Nation” (1915) dan “Nosferatu” (1922) diproduksi selama era ini.
Dengan dirilisnya “The Jazz Singer” pada tahun 1927, film suara menjadi populer. Teknologi suara untuk film berkembang dan memberikan dimensi baru pada pengalaman menonton.
Periode ini melihat perkembangan teknologi baru seperti Technicolor, CinemaScope, dan 3D. Banyak film klasik diproduksi selama era ini, termasuk “Gone with the Wind” (1939) dan “Casablanca” (1942).
Baca Juga:Menonton Film Horor Miliki Manfaat untuk TubuhKelebihan Mentimun untuk Kesehatan Tubuh
Pada tahun 1950-an, popularitas televisi meningkat, dan industri film menghadapi tantangan. Untuk menarik penonton kembali ke bioskop, format layar lebar seperti CinemaScope dan teknologi stereo sound diperkenalkan.