CIANJUREKSPRES – Setiap orangtua memiliki pola asuhnya tersendiri, mungkin bisa mencoba Nunchi Parenting sebuah pola asuh ala orang Korea.
Memiliki hidup yang bahagia dengan keluarga yang bahagia juga merupakan keinginan semua orang.
Salah satunya orang Korea dengan berbagai hal yang terjadi dalam sosial mereka ingin menciptakan pola asuh yang terbaik untuk anaknya.
Baca Juga:Kandungan Coklat yang Baik untuk Tubuh7 Jenis Coklat Terenak di Dunia Bikin Suasana Hati Tenang
Kali ini terdapat pola asuh ala orang Korea yakni Nunchi Parenting untuk membangun kehidupan yang bahagia.
Apa itu Nunchi Parenting?
Nunchi Parenting adalah sebuah bentuk pola asuh yang bersalah dari Korea, gaya asuh ini mengacu pada konsep sopan santun dan empati.
Nunchi tersendiri adalah sebuah kemampuan untuk bisa membaca situasi, memahami perasaan orang lain, dan merespon dengan tepat.
Pola asuh yang mengajarkan anak untuk memiliki kecerdasan emosional terhadap sesama.
Rupanya hal inilah menjadi salah satu rahasia hidup bahagia orang Korea yang telah dilakukan sejak dulu.
Sebuah pola asuh orangtua yang akan merespon kebutuhan, perasaan, dan tingkah laku anak serta mengamati setiap bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan konteks siatuasi.
Dengan memahami hal tersebut orang tua dapat lebih baik dalam memberikan respon yang tepat untuk anak dan dapat mengelola emosi mereka sendiri.
Baca Juga:Menilik Pilpres 2024 dari Kacamata Gen ZFakta Menarik Pemilu 2024 Beda dari Pemilu Sebelumnya
Pola asuh ini juga menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk menyampaikan perasaan tanpa takut dihakimi.
Tujuan dari Nunchi Parenting ini yakni untuk membangun hubungan yang kuat antara orangtua dan anak, mengembangkan kecerdasan emosional anak, dan membantuk untuk menjadi individu sensitif, peka, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
Selain itu Nunchi Parenting ini memiliki berbagai manfaat baik yang signifikan untuk anak yakni sebagai berikut.
Manfaat Nunchi Parenting
1. Memperkuat Hubungan Orangtua dan Anak
Pengembangan kecerdasan emosional menjadikan orangtua dapat lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan anak, hal ini yang menciptakan sebuah ikatan kuat antara orangtua dan anak untuk saling mengerti dan memahami satu sama lainnya.
2. Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak
Anak belajar mengenali dan mengelola emosi sendiri hal ini memungkinkan anak untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat dengan sesama.