CIANJUREKSPRES- Pendakwah Ustad Adi Hidayat membeberkan sejarah berdirinya Hamas yang saat ini tengah menjadi perhatian dunia karena aksi penyerangan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Menurut Ustad Adi Hidayat, Hamas didirikan oleh beberapa tokoh yang merasa tidak adanya pembelaan terhadap Palestina. Padahal saat itu kaum wanita dan anak-anak banyak diculik oleh Israel.
Pendiri Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah atau dikenal Hamas ialah Sheikh Ahmed Yassin bersama 6 orang sahabatnya.
Baca Juga:Jadi Caleg, Isu Melly Goeslaw Selingkuh dengan Polisi Kembali MencuatWajib Tahu! Ini Merek Pampers Lokal Indonesia, Anti Boikot
Sheikh Ahmed Yassin merupakan kelahiran desa Al Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, selatan Jalur Gaza yang sekarang dekat Ashkelon di Israel.
Sejarah Berdirinya Hamas
Pada saat menempuh pendidikan di Al-Azhar Mesir, tahun 1955-1956 ia ditangkap karena dianggap Ikhwulul Muslimin.
Kala itu Sheikh Ahmed Yassin tidak terbukti anggota dari Ikhwanul Muslimin namun membuat Sheikh Yassin mengenal lebih jauh tentang garakan ini.
Ikhwanul Muslimin sendiri adalah sebuah organisasi Islamis transnasional yang didirikan di Mesir oleh ulama dan guru sekolah Hassan al-Banna pada tahun 1928.
Kemudian usai menuntaskan pendidikannya di Al-Azhar Mesir, ia kembali ke Palestina pada 14 Desember 1987 dan mendirikan Hamas. Sejak tahun 80 para anggota Hamas dididik dengan Al Quran.
Mereka diajarkan semuanya tentang Yahudi, mulai dari silsilah, keturunannya dan sifat-sifatnya, hingga siklus 40 tahunan Yahudi.
“Jadi Hamas memang dipersiapkan oleh Sheikh Yassin,” papar Ustaz Adi.
Dalam perjuangannya Hamas mempunyai sayap militer yaitu Brigade Izzuddin al-Qassam atau yang dikenal dengan Brigade al-Qassam.
Baca Juga:Rekomendasi HP Vivo 2 Jutaan November 2023, Spek Tinggi!5 HP Samsung Paling Bagus dan Murah November 2023
Hamas terus berkembang dan pada 2007, Hamas memerintah Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006.
Meskipun telah berhasil memenangkan dari hasil parlemen Palestina, namun pihak Israel tetap tidak mengakui Hamas dan mengatakan bahwa Hamas adalah kelompok teroris.
Bahkan Israel mengatakan jika Hamas telah menggunakan warga sipil dan anak-anak sebagai tameng dalam perjuangan mereka.
Sedangkan warga Palestina di Gaza sendiri begitu mengidolakan Hamas, di mana terlihat dari berbagai video yang tersebar di media sosial bagaimana anak-anak di Gaza begitu bersemangat saat bertemu dengan Hamas.
Saat ini dikatakan bahwa Hamas dengan Brigade Al-Qassam saat ini juga di dukung oleh Brigada Saraya Quds dari JIP, Brigada Abu Ali Mustafa dari FPLP, Brigada Syahid Al-Aqsa dari Fatah dan Brigada Nasir Salahud.