Tanda Kiamat? NASA Bongkar Cuaca Panas 2023 Terparah Sepanjang Sejarah

Cuaca panas 2023, tanda kiamat (Pixabay)
Cuaca panas 2023, tanda kiamat (Pixabay)
0 Komentar

CIANJUREKSPRES- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mencatat cuaca panas 2023 yang terjadi di wilayah  Amerika Utara, Eropa, Asia, dan belahan dunia lain, adalah yang terpanas sejak 1880.

Administrator NASA, Bill Nelson dalam sebuah konferensi menyampaikan panas yang sangat ekstrem ini secara langsung akan berdampak pada bencana alam yang mematikan.

“Lihat saja apa yang sudah terjadi di sekitar kita. Di mana, kita menghadapi banjir rekor di Vermont. Kita menghadapi suhu panas rekor di Phoenix dan di Miami. Kita memiliki bagian besar negara yang tertutup asap kebakaran hutan, dan tentu saja, apa yang kita saksikan secara langsung adalah bencana yang terjadi di Hawaii akibat kebakaran hutan,” katanya dilansir dari Space, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga:Review Nokia 6600 5G Ultra, Kamera 144 MP Ungguli iPhone 15 Pro MaxContoh Soal dan Jawaban CPNS 2023 Via Googledrive, Download Disini!

Dalam catatan NASA disebut pula peningkatan suhu bumi ini dipicu oleh aktivitas manusia dan diperparah oleh perubahan iklim el-Nino.

NASA pun merilis sebuah analisis dimana suhu pada Agustus meningkat sebesar 2,2° Fahrenheit (1,2° Celsius) dibandingkan dengan rata-rata musim panas. Hal ini menjadikan sekitar 57 juta orang di selatan dan barat daya Amerika Serikat mengalami gelombang panas kategori paling parah.

Suhu selama Juni, Juli, dan Agustus kombinasi meningkat sekitar 0,41° Fahrenheit (0,23° Celsius) dibandingkan dengan semua musim panas sebelumnya.

Sementara itu, seorang ilmuwan iklim dan ahli oseanografi di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Josh Willis, di mana timnya memprediksi dampak terbesar dari pola iklim ini akan terjadi pada bulan Februari hingga April 2024.

Di sisi lain, seorang ilmuwan iklim dan direktur Goddard Institute of Space Studies (GISS) Gavin Schmidt pada konferensi Juli, justru mengatakan pola cuaca alami seperti El Nino memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap perubahan iklim yang membuat cuaca panas 2023 apabila dibandingkan dengan aktivitas manusia yang mendorong pemanasan global.

0 Komentar