SDN Ibu Jenab 2 Masih Kekurangan Guru, Tita Rosita: Menjadi Juara Dua Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten

SDN Ibu Jenab 2 Masih Kekurangan Guru, Tita Rosita: Menjadi Juara Dua Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten
BELAJAR: Sejumlah siswa SDN Ibu Jenab 2 tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sekolah yang berada di terusan jalan Pengeran Hidayatullah itu berhasil menjadi Juara 2 dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat kabupaten. (FOTO: Bisri Mustofa/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES – Akibat kekurangan tenaga pendidik, jumlah siswa dalam satuan rombongan belajar (Rombel) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ibu Jenab 2 terpaksa dipadatkan. Hal itu agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berjalan maksimal.

Kepala SDN Ibu Jenab 2, Tita Rosita, mengatakan saat ini di SDN Ibu Jenab 2 memiliki 18 Rombel. Setiap kelasnya diisi sekitar 35 peserta didik.

“Dalam data pokok pendidikan atau dapodik semestinya setiap kelas itu jumlahnya 28 siswa. Namun karena kekurangan guru dipadatkan, masing-masing kelas rata-rata 35 siswa,” kata Tita Rosita dalam rapat pertemuan dengan orang tua murid di aula SDN Ibu Jenab 2, Senin (29/8/2023).

Baca Juga:Bupati Beri Penghargaan Kepada Pemanjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI

Meski kekurangan jumlah guru atau tenaga pendidik, pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan pembelajaran siswa. “Kebanyakan tenaga guru kita ini honorer, kita maksimalkan. Memang baru-baru ini kita kedatangan empat guru, tapi tahun ini ada dua guru kita juga yang masuk pensiun. Kita masih kekurangan guru,” tegasnya.

Berprestasi
Meski kekurangan guru, sekolah yang hampir seluruh kelasnya telah menerapkan kurikulum merdeka itu berhasil menorehkan prestasi. Dalam lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat kabupaten berhasil menyabet juara dua.

“Alhamdulillah SDN Ibu Jenab 2 berhasil menjadi juara dua dalam LSS tingkat kabupaten. Ini patut disyukuri dan dipertahankan,” ujar Tita yang belum genap dua bulan menjadi kepala sekolah tersebut.

Menurutnya, sebagai sekolah sehat, tidak hanya sekolahnya saja, tapi juga siswanya harus sehat. “Untuk mendukung ini salah satunya ada kebijakan siswa membawa makanan sehat setiap hari Rabu dan dimakan bersama, bukan makanan-makanan yang cepat saji,” katanya.

Terkait dengan sampah, pihaknya juga telah meminta agar tidak dibakar melainkan di kumpulkan dan nantinya akan diangkut. “Khusus penghijauan untuk mendukung sekolah sehat, kita meminta kepada para guru untuk menata kelasnya dan mengajak penghijauan kembali untuk sekolah sehat,” tegasnya. (sri)

0 Komentar