Viral Ibu Melahirkan Saat Ditandu Melintasi Perbukitan, Potret Pilu Masyarakat Pelosok Cianjur

Melahirkan
Ilustrasi: ist
0 Komentar

 

“Kalau di sini perkampungan itu lokasinya di tengah perbukitan. Jadi untuk sampai ke kampung-kampung itu cukup memakan waktu, makanya sempat ditangani dukun beranak atau paraji, sambil menunggu bidan,” tuturnya.

Setelah bidan desa datang, lanjut dia, Ariska dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, sebab dikhawatirkan kondisinya menurun sehingga membahayakan ibu dan bayi.

Segera warga membuat tandu untuk membawa ibu hamil itu menyuruh jalan setapak menuju jalan utama terdekat.

Baca Juga:Pimpinan Ponpes dan Anaknya Cabuli 4 Santri, Dua Korban Masih di Bawah UmurSempat Melarikan Diri, Sopir Truk Ditangkap Usai Tewaskan Suami Istri Karena Kecelakaan

Hal itu terpaksa dilakukan lantaran perkampungan itu tidak bisa diakses oleh mobil. Adapun jalan terdekat yang bisa diakses mobil, kondisinya rusak parah, sehingga warga memilih jalan terdekat dengan berjalan kaki menandu ibu hamil itu menyusuri perbukitan.

Cianjur Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan di Puskesmas

“Kalau lewat jalan yang memutar itu bisa sampai 3 jam ke puskesmas, dengan kondisi jalan rusak yang malah membuat ibu hamil ini semakin parah kondisinya. Makanya terpaksa ditandu ke jalan provinsi,” tambahnya.

Tetapi, di tengah perjalan Ariska mengalami kontraksi dan melahirkan dengan dibantu bidan yang mendampingi selama perjalanan.

“Iya bidannya memang ikut jalan kaki, dampingi selama perjalanan. Jadinya bayi bisa lahir dengan selamat dan ibunya juga selamat. Sekarang ibu dan bayi di rumah, dengan terus dipantau oleh bidannya,” kata dia.

Heri menyebut kejadian ibu hamil ditandu bukan yang pertamakalinya. Bahkan warga yang sakit pun kerap kali ditandu untuk bisa dibawa ke puskesmas.

“Kalau sakitnya tidak terlalu parah biasanya dibawa menggunakan sepeda motor. Kalau sudah sampai tidak bisa bangun sama sekali terpaksa ditandu. Mau bagaimana lagi, kondisi jalan ke desa kami rusak parah,” paparnya.

“Jembatan gantung juga rusak karena banjir dan belum ditangani sampai dengan sekarang. Kami harap ada perhatian dari pemerintah kabupaten hingga pusat terkait infrastruktur di desa kami yang merupakan desa paling pelosok di Cianjur,” pungkasnya. (bay)

0 Komentar