CIANJUREKSPRES- Usai membuat heboh media sosial, akhirnya alasan Ketua RT tolak sapi Dewi Perssik pun terungkap. Sebelumnya pedangdut kondang itu meluapkan kekesalannya lantaran niat kurbannya di momen IdulAdha tahun ini tidak berjalan mulus.
Hal tersebut bermula saat hewan kurban Dewi Perssik disebut mendapat penolakan dari Ketua RT tempatnya tinggal di kawasan Lebak Bulus.
“Bapak RT Lebak Bulus – RT – RW – tidak menerima daging kurban dari Dewi Perssik, katanya warganya sudah banyak daging kurbannya, jadi, tidak butuh,” ungkap Dewi Perssik melalui Instagram pada Rabu (28/6/2023).
Baca Juga:Banting Stir! Ini 4 Artis yang Jadi Penjual Hewan Kurban, Ada Atta HalilintarViral Sapi Kurban Main Piano Sambil Nyanyi ‘Aku Pulang’ Sheila On 7
Bukan hanya mendapat penolakan, Dewi menyebut Ketua RT tersebut juga mengeluarkan kata-kata kasar kepada asisten rumah tangga (ART) dan sopirnya.
Bahkan, menurut Dewi Perssik, oknum RT tersebut minta uang Rp100 juta untuk memindahkan hewan kurban jenis sapi miliknya.
Baca Juga: Sapi Ngamuk Lompat Ke Sungai saat Akan Disembelih
Alasan RT Tolak Sapi Dewi Perssik
Dewi Perssik mengaku ini bukan kali pertama ia menghadapi masalah dengan Ketua RT tersebut.
Diketahui Ketua RT tersebut telah menjabat selama empat tahun, dan tidak pernah berganti tonggak kepemimpinannya.
Sebelumnya mantan istri Aldi Taher itu pernah ditegur karena permasalahan parkir, padahal saat itu ia sedang menggelar acara pengajian di rumahnya.
Beruntung ada seorang tetangga yang berbaik hati memberi lahan parkir untuk tamu pengajian.
Bukan hanya itu, Dewi juga pernah bermasalah dengan Ketua RT karena urusan pembagian sembako.
Baca Juga:Kocak! Begini Momen Kambing Main Perosotan Sebelum DisembelihAlasan Ilmiah Mengapa Sapi Menangis Saat Kurban IdulAdha
“Sama pak RT dulu sudah pernah bermasalah soal sembako tahun yang kemarin,” ujar Dewi.
Atas kejadian yang menimpanya itu, Dewi merasa tak habis pikir dengan perilaku sang Ketua RT. Sebab dia hanya berniat untuk berkurban dan berbagi.
“Maksudnya gini loh, mbok ya jangan sadis-sadis gitu loh pak. Mungkin beliau orang mampu, tapi kan saya mau kasih ke warga. Jangan hanya karena beliau tidak menyembelihkan sapi, terus beliau seperti itu kata-katanya. Saya sampai harus bayar Rp100 juta loh, akhirnya saya telepon polisi,” tutur Dewi.