CIANJUREKSPRES – Netflix mengumumkan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Microsoft untuk menghadirkan opsi langganan murah yang menyertai iklan. Pengumuman kerja sama ini kedua pihak melalui blog resmi mereka. Menurut Netflix, Microsoft dapat memenuhi kebutuhan periklanan mereka untuk membangun opsi langganan baru yang lebih murah tetapi terdapat iklan.
Selain itu menurut CEO Netflix, Greg Peters, Microsoft juga dapat menawarkan inovasi dan perlindungan privasi yang kuat bagi pelanggan.
“Microsoft memiliki kemampuan yang terbukti dapat mendukung semua kebutuhan kami saat ini, (dengan) bersama-sama membangun penawaran baru yang mendukung (oleh) iklan,” ujar Greg.
Cek Cara Mengatasi Netflix Error!
Baca Juga:Cek Cara Mengatasi Netflix Error!Cara Megatasi Netflix Log Out Terus
Pihak Microsoft pun menyambut baik kerja sama tersebut dan akan membantu Netflix memberikan lebih banyak pilihan kepada para pelanggan.
“Kamu senang menawarkan nilai baru ke ekosistem pemasar dan mitra kami, sambil membantu Netflix memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan mereka,” jelas Presiden Web Experiences Microsoft, Mikhail Pakhin.
Meski demikian, Microsoft tidak akan ikut campur dalam pengelolaan tayangan atau konten yang ada di Netflix. Hanya saja, iklan-iklan yang nantinya akan tayangk di paket “murah” Netflix, akan tersedia secara eksklusif melalui platform Microsoft.
Dengan demikian, para pengiklan yang ingin menampilkan iklannya di tayangan Netflix, harus menggunakan platform Microsoft. Rencana Netflix menghadirkan opsi langganan
paket murah ini sebelumnya sudah mengumumkannya langsung oleh Co-CEO Netflix, Ted Sarandos, beberapa waktu lalu.
Meskipun sudah resmi menunjuk Microsoft sebagai mitra baru, Netflix masih belum menginformasikan lebih lanjut kapan tanggal pasti dari paket langganan murah yang terdapat iklan akan hadir di Netflix.
Pertumbuhan pelanggan yang melambat
Opsi langganan murah yang menyertai iklan ini muncul setelah pertumbuhan jumlah pelanggan yang kian melambat pada kuartal-I 2022 ini. Perusahaan bahkan kehilangan 200.000 pelanggannya di dunia pada periode tersebut.
Kerugian tersebut menjadi rekor tertinggi bagi perusahaan selama lebih dari satu dekade ini. Meski peluncuran series baru dari “Stranger Things” sempat menaikkan jumlah penonton, nampaknya hal tersebut tidak terlalu berdampak pada pertumbuhan perusahaan.