CIANJUREKSPRES – Pergantian pipa induk Perumdam Tirtamukti Cianjur sepanjang 7,5 kilometer yang saat ini dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya ditargetkan selesai dua minggu ke depan. Target tersebut sebagai upaya untuk mendorong agar pendistribusian air ke pelanggan lebih maksimal.
Direktur Utama Perumdam Tirtamukti Cianjur, Budi Karyawan mengatakan, pembangunan penggantian pipa akibat gempa yang dilakukan oleh PUPR melalui PT. Brantas Abipraya ini sudah hampir selesai dikerjakan.
“Menurut PPK dari balai kementerian di Bandung, kemarin saya bertemu itu sekitar mungkin dua minggu lagi selesai 100 persen. Mudah-mudahan, saya sih berharap secepatnya, kenapa karena selama ini kita mengemasi pembangunan pipa lama di mana dibeberapa titik bocorannya selalu besar,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga:Bawaslu Cianjur Masih Temukan Data Pemilih Meninggal di DPSHP, Ini Penjelasan KPUBawaslu Cianjur Masih Temukan Data Pemilih Meninggal di DPSHP
Budi berharap, dengan selesainya pekerjaan, permasalah produksi dan distribusi air di Cianjur selesai. Budi menyebut, pipa induk yang saat ini dilakukan pergantian panjangnya sekitar 7,5 kilometer.
“Terimakasih kepada pelanggan bahwa kemarin selama gempa distribusinya kurang lancar, karena disebabkan semua pipa produksi kita dan hampir beberapa pipa distribusi itu hancur,” katanya.
Budi menyebut, ada 17 bangunan sipil yang hancur akibat gempa bumi Cianjur akhir tahun kemarin. “Barangkali kita karena perusahaan jadi tidak akan sendiri. Sebetulnya kalau kerusakan, bayangkan semua pipa produksi semua sambungannya lepas. Jadi kami bekerja siang malam untuk mendistribusikan air,” ungkapnya.
Budi juga meminta kepada para pelanggan agar menghargai pekerjaan pihaknya. “Jadi mohon pekerjaan kita dihargai lah jangan sampai banyak kepada kami yang berkeluh kesah dengan bahasa yang kurang etis. Sebetulnya kami akan layani, tapi tolonglah yang etis, karena pekerja kami siang malam selama gempa kemarin tak kenal lelah,” ungkap dia.
Budi mengungkapkan, saat ini untuk distribusi air ke pelanggan tidak ada kendala, paling parsial satu dua akibat tersumbat bekas galian. “Tapi untuk secara lokalisasi tidak ada. Hanya parsial satu dua,” pungkasnya. (dik/sri)