Mengenal Elang Jawa yang Identik dengan Burung Garuda

Elang Jawa sang 'Garuda'
illustrasi : merdeka
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitriadae dan genus Nisaetus yang merupakan endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.

BACA JUGA :

Tampilan Baru WhatsApp yang Hangat di Perbincangkan!

Meski sebenarnya Garuda merupakan binatang mitos di Jawa yang merupakan wahana atau kendaraan dari Dewa Wisnu. Binatang mitos ini memiliki sepasang sayap berkepala burung, namun dengan tubuh seperti manusia. Awalnya burung pada Garuda Pancasila tidak berjambul. Namun, Presiden Soekarno mengusulkan untuk menambahkan jambul agar tak mirip dengan lambang negara AS, elang bondol.

“Konon Garuda (Pancasila) diambil idenya dari Elang Jawa karena ada jambulnya,” jelas Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto melalui Humas Balai Besar TNGGP, Ade Bagja Hidayat

Baca Juga:Wow! Putri Ariani Tembus Jutaan Penonton YoutubeSistem Kelistrikan KCJB Sudah Siap

Ciri Khas Elang Jawa

Ketika terbang, Elang Jawa serupa dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung tampak lebih kecokelatan dengan perut terlihat lebih gelap serta berukuran sedikit lebih kecil. Sedikit banyak suaranya mirip elang brontok meski ada perbedaan dalam nadanya.

Jambul yang menjadi ciri khas burung ini biasanya terdiri dari 2-4 bulu dengan panjang hingga 12 cm. Jambul Elang ini berwarna hitam dengan ujung putih seperti dalam buku Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali oleh MacKinnon.

Menurut buku Panduan identifikasi Elang jawa Spizaetus bartelsi, Elang Jawa terhitung cukup jarang bertelur. Burung ini bertelur 1-2 butir dalam setahun. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari. Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni, seperti tertulis pada buku karya Sozer, R., V. Nijman dan I. Setiawan itu.

Elang jawa atau identik dengan Garuda yang punya nama ilmiah Nisaetus Bartelsi sendiri telah ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Hewan ini juga berstatus terancam punah dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List.

Sesuai dengan namanya, persebaran elang jawa hanya terdapat di sekitar Pulau Jawa. Keberadannya bisa ditemui di Ujung Barat (Taman Nasional Ujung Kulon) sampai ujung timur (Semenanjung Blambangan Purwo) Pulau Jawa. Tetapi burung ini hanya terbatas di wilayah hutan primer dan daerah peralihan antara daratan rendah dan pegunungan.

0 Komentar