CIANJUREKSPRES – Tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) bersama Mitra RCS (Raptor Conservation Society) menemukan anak Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang berumur 10 hari, Sabtu (3/6/2023).
Satwa tersebut ditemukan di Blok Gegerbentang, Resort PTN Cibodas, Seksi PTN Wilayah I Cibodas, Bidang PTN Wilayah I Cianjur.
Mengenal Elang Jawa yang Identik dengan Burung Garuda
Kelahiran satwa tersebut disambut antusias, lantaran hewan ini termasuk ke dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of natuire and Natural Resources-IUCN Redlist) dan termasuk kategori satwa yang terancam punah.
Baca Juga:Akibat Gempa Cianjur, Sejumlah Rumah Warga Alami KerusakanAnak Burung “Garuda” Lahir di Gunung Gede
Menurutnya estimasi jumlah Elang Jawa di kawasan Gunung Gede saat ini berkisar 33-37 untuk populasinya. Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun, satwa tersebut kini sudah mencapai 38 ekor yang berada di Gunung Gede, Jawa Barat.
Sebagai informasi, anak elang ini lahir dari pasangan Elang Jawa jantan bernama Mandala dan betina yang bernama Wangi.
Dinas Peternakan Cianjur akan Terjunkan Tim Pastikan Kesehatan Hewan Kurban
Sebagai informasi, Elang jawa merupakan jenis satwa yang sangat di lindungi, hal ini di jelaskan melalui Peraturan Pemerintah
No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018
Sapto menambahkan bahwa TNGGP merupakan habitat penting untuk tiga satwa prioritas endemik Pulau Jawa, seperti macan Tutul Jawa, Owa Jawa, dan Elang Jawa.
PEVS 2023 Sukses Digelar, PLN Siap Dukung Ekosistem Molis Tumbuh Subur di Tanah Air
“Sejak 2015, kami telah mencatat 16 sarang Elang Jawa aktif di kawasan Taman Nasional yang terdiri atas 6 sarang wilayah Cianjur, 5 sarang Sukabumi, dan 5 sarang Bogor,” pungkasnya.