Terkait Proyek Pembangunan Geothermal Pihak TNGPP Belum Bersikap

Terkait Proyek Pembangunan Geothermal Pihak TNGPP Belum Bersikap. (net)
Terkait Proyek Pembangunan Geothermal Pihak TNGPP Belum Bersikap. (net)
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Kepala Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGPP) Sapto Aji Prabowo mengatakan pihaknya belum menentukan sikap terkait rencana proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geothermal.

Rencanaya pembangunan proyek yang digadang-gadang sebagai proyek strategis nasional di kawasan Gunung Gede Pangrango ini akan berlokasi di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur.

“Kami sendiri posisinya belum menyetujui ataupun menolak (proyek geothermal). Kami melihat dulu secara komprehensif dari hasil survei yang dilakukan perusahaan,” ujar Sapto, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga:Tiket Coldplay di Cianjur Dijual Rp45 Ribu, Bener Gak Sih?Ratusan Warga Kaki Gunung Gede Pangrango Tolak Pembangunan Geothermal

Menurutnya, TNGPP harus menimbang soal penempatan, luasan juga lokasi dari infrastruktur proyek geothermal tersebut.

“Dari situ kami melihat, apakah proyek ini memungkinkan atau tidak. Bukan dari sisi potensi dan sebagainya,” lanjut Sapto.

Menurutnya, saat ini pihaknya baru memberi izin pada perusahaan hanya untuk melakukan survei pendahuluan, atau izin memasuki kawasan taman nasional untuk memeriksa potensi getaran dan gas yang dikeluarkan di kawasan Gunung Gede Pangrango.

“Ini baru sampai survei pendahuluan, mereka hanya pakai izin masuk kawasan saja. Mereka hanya memasang alat untuk memeriksa getaran, melihat gas yang keluar kandungannya apa saja, itu saja. Setelahnya nanti akan dipaparkan pada kami,” paparnya.

Jika nanti dari pemaparan rencana infrastruktur yang disampaikan perusahaan dianggap layak oleh TNGPP, maka perusahaan harus mengurus tahap isin eksplorasi.

“Isin ekplorasi itu harus ada pertimbangan dari kami (TNGPP), rekomendasi dari pemda juga warga sekitar. Itu masih panjang prosesnya,” imbuhnya lagi.

Dirinya menegaskan, TNGPP sebagai pengelola wilayah Gunung Gede Pangrango tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. “Kita tidak sembarangan menyetujui. Kita semuanya pakai science-based atau ilmiah,” pungkasnya. (zan)***

0 Komentar