CIANJUREKSPRES – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepada calon Duta Besar Indonesia dan Konsul Jenderal untuk mengenalkan potensi unggulan yang dimiliki Provinsi Jawa Barat.
Hal itu dikemukakan Ridwan Kamil saat menerima 13 Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh dan 7 Calon Konsul Jenderal terkait potensi ekonomi dan perdagangan Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (15/5/2023).
Gubernur Ridwan Kamil berharap melalui pertemuan ini dapat membantu sebagai jembatan dalam mempromosikan Jabar ke seluruh belahan dunia.
Baca Juga:Pengembangan Kawasan Rebana Disertai Penguatan Sumber Daya ManusiaJabar Optimis Rebana Menjadi Magnet Kawasan Ekonomi Baru
“Melalui kegiatan ini saya berharap dapat memperkuat jaringan kerja sama antara Pemda Provinsi Jabar dengan calon duta besar dan konsul jenderal yang akan bertugas di luar negeri dengan memperkenalkan lebih jauh tentang kebudayaan, pariwisata, industri, dan potensi-potensi lainnya yang ada di Jawa Barat,” harap Ridwan Kamil.
Calon Duta Besar
Tak hanya itu, ia mengajak calon duta besar dan konsul jenderal agar memiliki semangat globalisasi 2.0, sehingga dapat menggerakkan kelokalan untuk dunia secara luas.
“Intinya saya menitipkan dubes baru agar mengikuti semangat globalisasi 2.0. Globalisasi 2.0 itu adalah lokal mempenetrasi global. Jadi produk-produk UMKM Jabar tolong promosikan, apalagi kami sudah punya kampus ekspor UMKM,” ungkap Ridwan Kamil.
Selain mempromosikan produk-produk UMKM, Jawa Barat juga terkenal dengan investasi terbaik se-Indonesia dalam lima tahun terakhir. Maka dari itu, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menyambut baik apabila nanti dari calon duta besar dan konsul jenderal memberikan peluang kerja sama untuk Jabar.
“Jawa Barat itu investasi selalu terbaik lima tahun terakhir. Jadi kalau ada peluang lempar saja ke Jabar karena pasti kami sambut dengan baik,” sebut Kang Emil.
Alat musik angklung pun ditawarkan oleh Kang Emil sebagai diplomasi budaya untuk menperkenalkan kebudayaan di Jawa Barat yang melimpah.
“Kami menawarkan angklung sebagai alat diplomasi akan dikirim ke kedutaan masing-masing sehingga tak hanya ekonomi, budaya pun dapat,” tutupnya.