CIANJUREKSPRES – Berkunjung ke rumah ‘Surga’ Abah Jajang di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, sudah tidak gratis lagi. pemerintah desa setempat telah menjadikannya Rumah Abah Jajang sebagai destinasi objek wisata desa sehingga kini diterapkan tiket masuk untuk bisa berkunjung kesana.
Namun ternyata dalam kebijakan desa tersebut Abah Jajang hanya menerima 10 persen dari hasil pendapatan penjualan tiket.
BCL Terlihat Mempesona dan Seksi Saat Pakai Gaun Emas di Konsernya
Baca Juga:Murah! Segini Harga Mobil Bekas RubiconMengenang Lagu Fat Lip Hits Sum 41 Sepanjang Masa
Sekretaris Desa Karangjaya, Sutisna, menyampaikan selama libur Lebaran Idul Fitri, pemerintah desa telah memberlakukan tiket kepada para wisatawan yang berkunjung ke rumah rumah ‘surga’ Abah Jajang, sebab kini sudah menjadi objek wisata baru yang dikelola oleh pemerintah desa setempat dengan dibantu karangtaruna.
“Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes nomor 1 tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang,” Ungkapnya
Pendapatan tiket ini rencananya akan di bagi lima, yaitu bagi Abah Jajang, Pendapatan Asli Desa (PADes), Karangtaruna Desa, pengelola, dan lingkungan.
“Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola,” ujar dia.
Kemudian, Endang Supyandi, anak Abah Jajang, mengucapkan pemberlakuan tiket sudah tidak gratis lagi ini sudah dimusyawarahkan secara terlebih dahulu dengan pihak keluarga.
Abah dan keluarga tidak merasa keberatan dengan diperlakukan tiket untuk berkunjung ke rumahnya, mengingat telah banyaknya pengunjung yang datang abah jajang dan keluarga merasa ini harus dikelola agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.
Suasana Rumah Sus Rini di Kampung Halaman yang Terlihat Masih Asri
Baca Juga:Sebelum Nonton Konsernya, Berikut Beberapa Fakta Mengenai ColdplayMesin Blue Core Yang Menjadi Andalan Yamaha Lexi
“Kalau dari keluarga ya silakan saja kalau memang ada dari desa dan pengelola. Karena kan sehari itu bisa ribuan, kalau tidak ditata dan dikelola khawatir jadi berdampak bagi tetangga dan lingkungan,” kata dia, Selasa (9/5/2023).
Mengenai pembagian hasil dari penjualan tiket, Abah Jajang dan Keluarga mengaku tidak keberatan jika keluarga hanya mendapat pembagian sebesar 10 persen saja.