CIANJUREKSPRES- Moment lebaran selalu meriah tak terlupakan berbagai macam makanan yang dihidangkan saat lebaran tiba, menu yang paling wajib dijumpai pastinya berbahan daging.
Opor, gulai, soto, dan lain sebagainya berbahan dasar daging sapi maupun ayam itu menjadi makanan paling lezat di lebaran dan hari-hari biasanya, namun ketika mengkonsumi daging banyak apalagi berlebihan hal itu sangat tidak aik untuk tubuh.
Ada kalanya saat setelah mengkonsumi daging yang memiliki banyak lemak dan lainnya yang beresiko untuk tubuh maka harus di netralkan dengan minuman atau makanan, berikut ini ada beberapa minuman yang dapat membantu menertralkan tubuh setelah mengkonsumsi daging.
Baca Juga:Tradisi Sungkeman Saat LebaranKisah Dibalik Sinar Indah Danau Kaco Yang Melegenda
1. Air hangat
Setelah memakan daging hedaknya meminum air hangat akan membantu menenangkan dan mengaktifkan sistem pencernaan, air yang bertindak sebagai pembawa gizi dan zat sisa tubuh dengan air hangat memecah zat gizi menjadi bentuk yang mudah dicerna sehingga usus akan mudah untuk menyerap dan mencerna makanan dan menghindari dari dehidrasi dan sembelit.
2. Teh hijau
Salah satu cara menetralkan kembali lemak dari daging yang dimakan bisa coba konsumsi teh hijau. Teh hijau yang kaya akan antioksidan memudahkan tubuh untuk membuah lemak meumpuk dan meningkatkan metabolisme perncernaan.
3. Jus Jeruk
Selain menyegarkan jus jeruk dapat bermanfaat untuk mengurasi kadar kolesterol dan melarutkan lemak tubuh karena mengkonsumi daging, sebaiknya setelah memakan daging apalagi jika banyak hendaknya meminum segelas jus jeruk.
4. Air mentimun
Minuman sehat lainnya yang berguna membasmi lemak daging dalam tubuh adalah air mentimun. Minumlah dalam bentuk infused water agar lebih sehat. Cara membuatnya cukup mudah, hanya potong mentimun menjadi irisan tipis, lalu tambahkan air dingin atau air hangat.
Minum air mentimun ini diyakini mampu menurunkan tekanan darah akibat kolesterol maupun lemak jahat minuman yang kaya akan sodium dan antioksidan ini mampu mencegah lonjakan kolesterol sampai risiko penyakit degeneratif.