Gempa Magnitudo 4.0 Cianjur akibat Aktivitas Sesar Cugenang

Gempa Magnitudo 4.0 Cianjur akibat Aktivitas Sesar Cugenang. (ilustrasi)
Ilustrasi Gempa Bumi. (pixabay)
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Gempa Magnitudo 4.0 Cianjur akibat Aktivitas Sesar Cugenang

Gempa susulan 4,0 magnitudo gemparkan Kabupaten Cianjur dan sekitarnya. Getaran yang terjadi pada Rabu (29/3) pukul 12.34 itu berlangsung cukup lama disertai suara gemuruh yang membuat warga panik sehingga berlarian ke luar rumah.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Teguh Rahayu mengungkapkan jika episenter getaran berada di 6 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer akibat aktivitas Sesar Cugenang.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang,” kata Teguh pada Rabu (29/3).

Baca Juga:Tengah Hari Cianjur Diguncang Gempa Magnitudo 4.0Dishub Cianjur sudah Pasang PJU di Ribuan Titik

Sementara, kata Teguh, suara gemuruh yang didengar oleh warga merupakan hasil dari proses pergeseran batuan bawah permukaan tanah akibat aktivitas sesar aktif tersebut. “Karena prosesnya sangat dangkal, sehingga terdengar seperti gemuruh atau dentuman,” ujarnya.

Dari hasil gambaran dari peta tingkat guncangan (shakemap) dan dari laporan masyarakat, lanjutnya, gempa bumi tersebut dirasakan hingga ke Sukabumi dan Bogor dengan skala intensitas III-IV MMI. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk yang berlalu. Gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,” ungkapnya.

Gempa susulan tersebut, adalah gempa yang 534 kali setelah gempa utama 5,6 magnitudo pada 21 November 2022. “Berdasarkan hasil pengamatan sejak 21 November 2022 hingga 29 Maret 2023 pukul 12.55 telah terjadi gempa bumi di Cianjur sebayak 534 kali,” beber Teguh Rahayu.

Sementara, Aseng (27) warga Kampung Cijedil, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang mengatakan, saking terasanya getaran gempa bumi tersebut, hingga membuat dirinya langsung terbangun saat tidur siang di rumahnya.

“Saya lagi tidur siang sampai melompat dari tempat tidur,” kata Aseng.

Dirinya mengatakan, pascagempa bumi hebat 21 November 2022 lalu, warga di desanya menjadi sangat responsif terhadap gempa bumi. “Mungkin karena trauma, jadi kami selalu respon cepat saat ada getaran,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap tidak ada kerusakan maupun korban jiwa dari gempa susulan. “Semoga selamat semua, tidak ada kerusakan tambahan,” pungkasnya. (zan)

0 Komentar