CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Malam pertama Ramadan 2023, puluhan warga Kampung Selahuni, Desa Nagrak Kecamatan Cianjur melakukan solat tarawih di masjid darurat, Rabu (22/3) malam. Mereka adalah para korban gempa yang terpaksa melaksanakan salat sunah tersebut di tenda darurat.
Pantauan Cianjur Ekspres, jamaah dibagi menjadi dua. Jamaah pria melaksanakan tarawih di bangunan masjid yang belum rampung direnovasi, sedangkan jamaah wanita tarawih di masjid darurat.
Posisi musala darurat tepat di muka Masjid Jami Assidiqiah Kampung Selahuni. Masjid darurat dibangun menggunakan kayu, bambu dan terpal. Pasalnya masjid jami yang biasa digunakan warga untuk beribadah itu rusak akibat gempa pada 21 November 2022 lalu.
Baca Juga:Sambut Ramadan, Warga Kampung Adat Miduana Gelar Ritual Khusus Mandi Keramasan Cai KahuripanPECEL SAYUR, LOTEK & GADO-GADO
Hani (40), salah satu jamaah wanita, mengatakan dirinya dan warga terpaksa menggunakan masjid darurat untuk melaksanakan tarawih pertama pada Ramadan 2023 ini.
“Masjidnya rusak karena gempa lalu. Jadi sementara tarawihnya di masjid darurat,” kata dia saat ditemui usai tarawih, Rabu (22/3) malam.
Dia sendiri hingga saat ini masih tinggal di tenda pengungsian. Rumah yang dibangun mandiri dari dana bantuan stimulan, belum rampung.
“Sahur pertama di tenda bersama keluarga. Rasanya tidak bisa diungkapkan pakai kata-kata,” kata dia.
Sementara, Ketua MUI Cianjur, KH Abdul Rauf mengatakan pihaknya dibantu ormas dan juga pemerintah akan mengupayakan perbaikan pada sarana-sarana ibadah yakni masjid darurat di lokasi-lokasi terdampak gempa.
“Apalagi gara-gara banjir bandang kemarin. Banyak tenda-tenda tersapu banjir, termasuk masjid-masjid darurat. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan kita bisa membantu warga agar bisa ibadah walaupun dalam kondisi darurat,” pungkasnya.(mg1)***