Keutamaan Haji, Sabar dan Usaha Jadi Kuncinya

Keutamaan Haji, Sabar dan Usaha Jadi Kuncinya
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam.(istimewa)
0 Komentar

SOLO,CIANJUR EKSPRES – Ibadah haji merupakan rukun Islam yang wajib dijalankan setiap muslim bagi yang mampu. Keutamaan haji, membuat beberapa calon jamaah tetap memilih bersabar menunggu giliran untuk bisa sampai ke Tanah Suci, Mekah.

Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam, mengatakan pada dasarnya ibadah haji dan umrah yang menjadi satu rangkaian merupakan satu kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang istimewa.

“Sementara kalau umrah yang mandiri tidak dikaitkan dengan palaksanaan ibadah haji, hukum asalnya adalah sunnah,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga:Pemkab Cianjur Raih Penghargaan Bogor Customs Award 2023Diskuperdagin Cianjur Bantu Pelaku UMKM Desa Cimaragang

Niam berpendapat kewajiban haji dibebankan bagi yang memenuhi persyaratan seperti memiliki kemampuan bekal baik fisik maupun finansial untuk melakukan perjalanan ke tanah suci.

“Jika pelaksanaan ibadah haji menuntut adanya pembayaran sejumlah uang, maka ketika dia cukup kepentingan pembayaran uang, maka dia harus membayarkan sejumlah uang. Dan juga upaya menuju ibadah haji dengan mendaftar, maka mendaftar itu hukumnya wajib,” ujar dia.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah 2015-2020, Tafsir, mengatakan perbedaan haji dan umrah salah satunya terletak pada masa pemberangkatan.

“Untuk haji, waktu dan tempat sudah ditentukan. Kalau umrah, tempatnya saja, waktunya tidak ditentukan,” kata dia.

Oleh karena itu, haji merupakan momentum umat muslim seluruh dunia berkumpul di satu tempat. Sehingga, kata dia, hal itu yang membuat orang yang akan berangkat haji harus terlebih dahulu antre.

“Karena kapasitas haji di Mekah dan Arafah itu hanya kira-kira empat juta orang, sementara peminatnya pasti jauh lebih banyak. Maka itu dibuat kebijakan setiap 1.000 muslim ada satu yang ibadah haji [dalam satu tahun]” jelas dia.

Dia mengilustrasikan jika penduduk muslim di Indonesia berjumlah 210 juta, maka yang berangkat sekitar 210.000. Hal ini lah yang membuat masa tunggu haji relatif lama.

Baca Juga:Jaga Ketahanan Pangan, Desa Sukasirna Cianjur Bangun LeuitAir Terjun Panas Sukasirna yang Konon Bisa Sembuhkan Beragam Penyakit

“Ini tidak bisa dipaksakan agar bisa cepat, karena kan wilayah Arab Saudi tidak berkembang, kalau kapasitasnya 4 juta dan dipaksakan misal 8 juta orang nanti malah dikhawatirkan ada musibah,” ujar dia.

0 Komentar