Harga Beras Mahal Akibat Musim Paceklik

Wakil Pemimpin Cabang Bulog Kantor Cabang Cianjur, Sandi Tio Pratama. (dik)
Wakil Pemimpin Cabang Bulog Kantor Cabang Cianjur, Sandi Tio Pratama. (dik)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Harga beras mahal akibat musim paceklik. Bulog Kantor Cabang Cianjur mengungkapkan, pada musim paceklik ini para petani lebih memilih menjual beras ke luar atau ke tengkulak dengan harga yang lebih tinggi dibanding Bulog.

Wakil Pemimpin Cabang Bulog Kantor Cabang Cianjur, Sandi Tio Pratama mengatakan, ditengah mahalnya harga beras, Bulog membeli beras dari petani maupun penggilingan dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp8.300.

Sedangkan para tengkulak berani membeli beras di tingkat petani lebih mahal dibanding harga yang ditetapkan bulog. Oleh karenanya, harga beras mahal dipasaran, karena mendapat pasokan dari para tengkulak.

Baca Juga:Jadwal Terbaru Kereta Api Cianjur-Sukabumi 2023Informasi Jadwal KA Siliwangi Sukabumi Cianjur 2023

“HPP itu ditetapkan oleh kementerian dan rapat tingkat kementerian koordinator, nah itu ditetapkan HPP Rp8.300. Kami melaksanakan penyerapan selama satu tahun penuh dari Januari sampai Desember,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu 8 Februari 2023.

Biasanya, lanjut Sandi, secara histori penyerapan itu akan lebih banyak saat panen raya. Artinya saat suplay itu banyak di petani, menyebabkan harga cenderung turun.

“Nah, itu lah saat Bulog menyerap beras di tingkat petani maupun penggilingan. Jadi tugasnya Bulog untuk menstabilkan harga di tingkat produsen, dengan harga Rp8.300 tadi,” katanya.

”Nah kaitannya tadi dengan petani atau penggilingan sebetulnya kita menentukan pilihan. Artinya itu sudah ditetapkan HPP Rp8.300, kalau memang harganya itu pada saat panen turun otomatis akan menjual berasnya ke Bulog,” tambahnya.

Tapi, masih kata dia, ketika petani mempunyai pasar yang lain, misalnya di pasar atau petani sudah ada kontrak dengan yang lain, dengan harga di atas itu, artinya mereka lebih untung.

“Silahkan jual ke sana tidak ada masalah. Yang penting kita menstabilkan harga di produsen tadi,” katanya.

Sandi mengungkapkan, untuk saat ini kecenderungannya hampir bisa dibilang tidak ada panen. Kalaupun ada panen, itu hanya sport-spot kecil, dan itu artinya suplay berkurang di masa paceklik ini.

0 Komentar