Sejarah Barongsai di Indonesia

Sejarah barongsai
istimewa
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Barongsai merupakan tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun, catatan pertama tentang tarian ini dengan tujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi.

BACA JUGA : The Last Barongsai, Masyarakat Cina yang Mempertahankan Barongsai Ini Link dan Sinopsis

Sejarah

Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.

Baca Juga:15 Manfaat Olahraga di Pagi HariSinopsis Buku Senja dan Pagi, Perjalanan Cinta dengan Mimpi yang Sama

Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.

Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan.

Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI.

Karena situasi politik pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam. Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi. Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan.

Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang tak hanya kaum muda Tionghoa yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda pribumi Indonesia yang ikut serta.

Pada zaman pemerintahan Soeharto, barongsai sempat tidak diizinkan untuk dimainkan. Satu-satunya tempat di Indonesia yang bisa menampilkan barongsai secara besar-besaran adalah di kota Semarang, tepatnya di panggung besar kelenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga dengan Kelenteng Gedong Batu.

Setiap tahun, pada tanggal 29-30 bulan enam menurut penanggalan Tionghoa (Imlek), barongsai dari keenam perguruan di Semarang, dipentaskan. Keenam perguruan tersebut adalah:

0 Komentar