CIANJUREKSPRES – Perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan bukan hanya menjadi tantangan guru saja, tetapi sekolah juga memiliki peran penting untuk kesiapan guru dalam menghadapi perubahan kegiatan pembelajaran.
Berikut 5 tips yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Melaksanakan Kurikulum dengan Baik
BACA JUGA : Erick Thohir: 30 Persen Dana CSR BUMN untuk Pendidikan
Guru adalah yang menjadi pelaksana kurikulum. Guru berperan dalam melaksanakan kurikulum dengan baik dan dilaksanakan secara textbook. Ini artinya guru harus secara penuh taat terhadap juklak dan juknis yang ada di dalam kurikulum.
Baca Juga:Game Penghasil Uang Ke Dana Tanpa Ribet Tahun 2023Cara Membeli Skin Mobile Legends Tanpa Diamond
Perubahan kurikulum terkadang menimbulkan kebingungan yang membuat guru tidak siap mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan karena rasa nyaman dengan pekerjaan atau kurikulum sebelumnya, atau malas belajar dan mencari tahu lebih dalam lagi. Sekolah harus memastikan bahwa guru dapat melaksanakan kurikulum yang berlaku dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai.
2. Guru Punya Karakter
Dalam membangun kesiapan guru dalam menghadapi perubahan, guru juga harus memiliki karakter dan bisa membentuk karakter siswa juga. Guru bukan hanya sebatas menjadi pemberi materi pelajaran di kelas dan tidak mementingkan aspek lainnya seperti pembentukan karakter siswa.
Karena itu, guru sebagai orang tua siswa di sekolah, wajib menjadi teladan bagi siswanya. Apa yang diucapkan dan dilakukan guru akan dilihat oleh siswa dan bisa mereka tiru. Maka dari itu, guru harus mampu menjadi motivator dan inspirator, khususnya dalam tingkah laku dan tutur kata bagi semua siswanya.
BACA JUGA : Selamat Hari Guru Nasional! Ini 6 Film Indonesia Tentang Guru Murid yang Menginspirasi
3. Guru yang Responsif
Guru yang memiliki sifat responsif akan lebih siap dengan adanya perubahan yang terjadi, khususnya dalam kurikulum. Sikap dari guru yang responsif adalah yang selalu melakukan uji coba atau eksperimen dalam mengajar, jadi tidak hanya bertumpu pada satu metode saja.
Sikap guru yang responsif ini punya kelemahannya juga yaitu bisa menimbulkan kebingungan karena banyaknya inovasi dan eksperimen mereka laksanakan. Misalnya di saat uji coba sedang dilaksanakan, ternyata kondisi telah berubah secara berkelanjutan lagi. Karena itu, kurikulum tidak mungkin sepenuhnya bisa relevan dengan kebutuhan yang ada.