CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Satreskrim Polres Cianjur meringkus lima orang komplotan ‘Manusia Bertopeng’ spesialis pembobol minimarket diringkus saat beraksi di sebuah minimarket di Desa Bojong Kecamatan Kelapa Nunggal Kabupaten Bogor pada pukul 2 pagi Senin (2/1/2023).
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengungkapkan, komplotan tersebut merupakan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) spesialis minimarket dengan total 14 tempat kejadian perkara (TKP) di Cianjur selama 2022.
“Di Cianjur, komplotan Manusia Bertopeng ini sudah beraksi di 14 TKP di enam kecamatan di Cianjur diantaranya Sukaluyu, Karangtengah, Bojongpicung, Haurwangi, Warungkondang, dan Cilaku. 14 minimarket tersebut 13 diantaranya adalah Alfamart dan satu Indomaret,” ungkap Doni saat rilis di halaman Polres Cianjur, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga:Gegara Panuan, Istri di Cianjur Gugat Cerai SuaminyaWakil Bupati Cianjur Terus Pantau Korban Gempa di Pengungsian
Doni mengatakan, asal usul penamaan Manusia Bertopeng karena ON salah satu pelaku yang merupakan otak pencurian selalu memakai topeng yang dibuat dari kaos dalam yang diambil dari dalam minimarket, kemudian dilubangi sehingga menyerupai topeng untuk menutup identitasnya saat beraksi.
“Mereka beraksi ketika minimarket sudah tutup. Jadi modusnya si ON ini akan menjebol atap dan langit-langit minimarket, kemudian masuk dan merusak CCTV. Nah di dalam dia akan mengambil kaos dalam pria dan membuat topeng untuk menutupi identitasnya. Sedangkan empat anggota lainnya akan berkeliling untuk melihat kondisi selama ON melancarkan aksinya,” jelas Doni.
Di setiap aksinya, komplotan Manusia Bertopeng ini sudah menjarah ribuan bungkus rokok, kosmetik dan isi laci dari minimarket yang dibobol. Menurutnya, barang-barang hasil jarahan dijual kembali oleh komplotan Manusia Bertopeng tersebut.
“Total kerugian yang kita hitung selama mereka beraksi di Cianjur itu mencapai Rp378 juta. Saat penangkapan kita amankan ratusan bungkus rokok dari berbagai merek, satu unit mobil L300 yang digunakan untuk mengangkut hasil curian, gunting, golok dan kunci pas. CCTV yang dirusakpun kita bawa juga sebagai alat bukti,” kata Doni.