Jangan Ada Politisasi Bantuan, MUI : Ikuti Instruksi BNPB!

Jangan Ada Politisasi Bantuan, MUI : Ikuti Instruksi BNPB!
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Cianjur tengah bersedih. Pasca diguncang gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11) lalu, ratusan orang meninggal dunia, puluhan orang hilang dan puluhan ribu orang mengungsi.

Bantuan berdatangan, pemerintah pusat, legislatif, partai, komunitas hingga relawan berbondong datang, berupaya meringankan beban korban terdampak.

Namun, pemandangan miris terlihat, saat beberapa partai membantu, sambil membentangkan spanduk ukuran besar.

Baca Juga:Apes, Hendak Salurkan Bantuan, Donatur Tertipu Jasa Rental Mobil BodongSino Ali Baba, QQ Jony, dan Grup Jakarta Bantu Logistik Korban Gempa Bumi di Cianjur

Para sosialita yang kerap nampak ikut rombongan berfoto bersama. Baju seragam, makeup, lipstik dan tak lupa kacamata hitam, nampak kontras dengan kondisi pengungsi yang bajunya cuma satu.

Salah satu RT di Cianjur yang tak ingin disebut namanya, mengaku sempat menerima bantuan dari satu partai besar. Posko bantuan darurat, kata dia, dipasangi baliho besar bergambar logo partai.

Tak bertahan lama, para pemuda setempat berang, baliho besar yang dipasang kader-kader, dicopot. Mereka tak terima.

“Jangan ada politisasi bencana. Kami memang butuh, kami tampung semua bantuan, tapi dalam hati kami tak ingin mengemis,” ujarnya pada Cianjur Ekspres, Sabtu (26/11).

Selain tak sesuai dengan kata hati, lanjut dia, keberadaan baliho partai di posko darurat dikhawatirkan membuat bantuan dari pihak lain tak datang.

“Takutnya dikira kami sudah diurus sama satu partai itu. Padahal kan bantuan-bantuan itu sifatnya sementara, dan kami mengungsi ini belum tahu sampai kapan,” katanya saat ditemui.

Menurutnya, banyak juga relawan yang dengan tulus memberikan bantuan ke pengungsian, tanpa menyebut nama.

Baca Juga:Sempat Tertimbun 5 Menit, Bumil : Saya Ingin Dengar Detak Jantung JaninCerita Danton Kompi B Brimob Polda Jabar Evakuasi Korban Tertimbun Longsor akibat Gempa di Cijedil Cianjur

“Ada juga yang memberi kami bantuan, mereka hanya foto saja, tak sebut nama, lalu pergi. Mungkin sebagai bukti penyampaian amanah. Kami senang yang seperti itu,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur Abdul Rauf mengatakan, asas dalam memberikan bantuan adalah tangan kiri tak tahu jika tangan kanan memberi.

“Artinya memberi tanpa pamrih. Bukan karena sesuatu. Dalam pandangan saya, tidak masalah, tapi bendera-bendera atau logo itu dihindari lah,” ujarnya saat dihubungi vie telepon.

0 Komentar