CIANJUR, CIANJUR EKSPRES– Masyarakat kaki gunung Gede Pangrango menolak proyek pemanfaatan panas bumi atau geothermal untuk pembangkit listrik.
Pasalnya proyek itu dinilai akan merusak alam dan membuat mata pencaharian warga hilang.
Informasi yang dihimpun, proyek tersebut akan menghasilan daya listrik hingga 85 MWe (mega Watt electric) yang akan digunakan untuk pasokan listrik di Jawa dan Bali.
Baca Juga:Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita Terpilih Jadi Wakil Presiden AFFBerawal dari Hobi, Pria asal Cianjur Ini Miliki Bisnis Sablon Digital Sendiri, Omsetnya Minimal Rp100 Juta Perbulan
Namun warga di kaki Gunung Gede Pangrango menolak proyek tersebut lantaran selain manfaatnya, terdapat juga pontesi dampak negatif yang akan dirasakan masyarakat.
Tokoh Pemuda Desa Sukatani, M. Dudan Darmwan, mengatakan proyek geothermal tersebut memang bisa memberikan dampak positif berupa terpenuhinya kebutuhan energi untuk jutaan jiwa di Jawa dan Bali.
Namun di balik itu, ada dampak negatif mulai dari kekeringan, tercemarnya sumber mata air, hingga hilangnya mata pencaharian utama warga yakni dari sektor pertanian.
“Banyak dampak dari proyek geothermal untuk pembangkit listrik ini. Dan dari referensi yang kami kaji, proyek ini berpotensi membuat wilayah di sekiter kekeringan karena sumber air yang ada digunakan untuk pembangkit. Selain itu, sumber air lainnya juga akan tercemar. Kondisi tersebut membuat lahan pertanian terancam, ditambah adanya alih fungsi nantinya, sehingga petani akan kehilangan lahan sebagai mata pencaharian,” ujar dia saat ditemui di basecamp Gunung Putri, Cipanas, Senin (14/11).
Selain itu, proses pengeborannya juga berpotensi menumbuhkan gempa yang dapat mengguncang kawasan sekitar Gunung Gede Pangrango.
“Ini yang juga kami khawatirkan, proses pengeboran ke dalam bagian gunung menimbulkan gempa yang getarannya berdampak pada pemukiman warga di sekitar kawasan gunung gede,” ucap dia.
“Oleh karena itu, kami secara tegas menolak proyek pembangunan geothermal hingga ada ahli dari pemerintah yang bisa menjelaskan secara pasti jika risiko tersebut bisa dihindari,” tambahnya.
Baca Juga:Baru Dibuka, Starbucks di Cianjur Sudah DisegelSampaikan Nota Pengantar R-APBD 2023, Bupati Cianjur Tegaskan Ini!
Senada, Jenal Mutakin, RT 03/08 Desa Sukatani, mengatakan ada tiga daerah yang akan terdampak proyek geothermal, dimana dua diantaranya masuk dalam kawasan yang jadi kawasan inti proyek dan jalur pipa.